Agni Pratistha Arkadewi Kuswardono [INdonesia]

Dutch-Lady · Post time 23-12-2006 08:59 PM

SUARA PEMBARUAN DAILY
Doa Khusus Agni di Masa Natal

Natal telah tiba. Bagi si cantik Agni Pratistha Arkadewi Kuswardono (19), Putri Indonesia 2006, hari bahagia itu tak saja membawa kedamaian khusus di hatinya, tapi juga berarti kumpul dan merayakannya bersama keluarga besar. Ada doa khusus Agni saat malam Natal nanti.

Agni Prathista [Pembaruan/Rina Ginting]

Aku akan mengucap syukur kepada Tuhan. Dulu, aku pernah berdoa agar pada saat usiaku 20 tahun Tuhan memberi aku ini dan itu. Dan ternyata, Tuhan telah memberikan aku menjadi seperti sekarang sebelum usiaku 20 tahun. Secara khusus, aku juga berdoa untuk keikutsertaanku sebagai Miss Universe supaya berhasil," ujar Agni dengan wajah berseri-seri ketika ditemui di Gedung Mustika Ratu, baru-baru ini.

Natal ini, Agni Prathista mendapat cuti dua minggu dari Yayasan Putri Indonesia. Dia akan pulang ke Semarang, merayakan Natal bersama keluarga besar, lalu bersama-sama ke Batam dan melanjutkan ke Singapura. Gadis yang memiliki tinggi badan 178 cm dan berat 57 kg itu juga akan memanfaatkan liburan akhir tahun dengan menjahit. "Selain menjahit baju anak-anak aku juga senang mendesain gaun pengantin. Aku juga ingin menjadi desainer gaun pengantin," kata mahasiswi Visual Communication Universitas Bina Nusantara itu.

Juga, tak kalah penting, Agni pun akan mengisi waktu bersama sang kekasih, Mahbub Herjunot Ali. Maklum, sejak dinobatkan menjadi putri Indonesia, jadwal kegiatan gadis kelahiran Canberra, Australia, 8 Desember 1987 itu sangat padat. Pertemuan dengan keluarga termasuk sang pacar sangat berkurang intensitasnya. Oleh karena itu, dalam liburan ini Agni akan memanfaatkannya sebaik-baiknya.

Selama ini, Agni terus belajar dan mengikuti beberapa kelas pembinaan seperti bahasa Inggris, pengetahuan, pengembangan diri dan kepribadian, filsafat, budaya dan wisata, serta kebugaran dan public speaking.

"Pakai kawat gigi ini juga termasuk untuk menyempurnakan penampilan," katanya tertawa, menunjukkan kawat giginya. Semua itu, kata model beberapa produk seperti Sunsilk, Close Up, bedak Pond's itu, demi meraih cita-cita sebagai Miss Universe 2007 yang pertama dari Indonesia, yang akan digelar bulan Mei nanti.

Tentu saja, bagi Agni, berdoa saja tidak cukup. Dia berupaya keras mempersiapkan diri sejak jauh-jauh hari, termasuk menambah berbagai pengetahuan umum dan menguasai masalah-masalah aktual yang tengah terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk mempelajari penyebab kegagalan putri-putri Indonesia sebelumnya. Untuk ini, dia pun rela meninggalkan sementara kuliah S-1nya. Agni bertekad, seusai ajang Miss Universe, dia bukan saja menyelesaikan S1 tapi melanjutkan mengambil S2 jurusan seni rupa.

Mempersiapkan Diri

Menjadi Putri Indonesia, yang banyak diimpikan ribuan bahkan jutaan wanita di Indonesia bukan hal yang mudah. Menjadi Puteri Indonesia harus memenuhi antara lain 3B, yaitu beauty (penampilan menarik), brain (kecerdasan), dan behavior (berkepribadian/berperilaku baik). Selain terampil dalam berkomunikasi, harus dapat berpikir secara rasional, memiliki pengetahuan umum yang luas dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi, serta berwawasan pariwisata.

Kontes Putri Indonesia diikuti 38 peserta dari 33 provinsi di Indonesia, berusia 20-25 tahun dan belum menikah, mahasiswa atau karyawan dengan tinggi badan minimal 168 cm. Mereka diuji dan dinilai lewat persaingan ketat berdasarkan kriteria penilaian yang sudah ditentukan. Itu sangat menyita energi, pikiran, dan menguras emosi masing-masing finalisnya.

Terpilih sebagai Putri Indonesia berkewajiban memfokuskan diri kepada masalah perlindungan anak dan pemberantasan narkoba serta memperkenalkan potensi pariwisata Indonesia kepada dunia selama periodenya. Sebagai Putri Indonesia yang terpilih sejak tahun 2005, Agni juga harus mempersiapkan diri untuk mengikuti Miss Universe dan Miss ASEAN.

Bagi Agni, mengambil bagian dalam Miss Universe merupakan upaya untuk menunjukkan bagaimana sebenarnya Indonesia, serta membangun citra Indonesia di mata dunia. Merupakan kesempatan bagi duta Indonesia, sama halnya dengan diplomasi di bidang olahraga dan ilmu pengetahuan, untuk memperkenalkan Indonesia. Semua ditempuh dengan menunjukkan kemampuan, kesetaraan perempuan Indonesia dengan perempuan negara maju. Upaya itu sekaligus diharapkan mampu mengembalikan geliat pariwisata atau meningkatkan kedatangan turis ke Indonesia.

Tidak saja Indonesia yang ikut dalam ajang internasional itu. Negara-negara seperti Malaysia, Mesir, Turki, dan Lebanon juga menyertakan putrinya ke ajang Miss Universe. Sejak Miss Universe berlangsung pertama kali di Long Beach, Amerika Serikat (1952), tercatat lima kali negara ASEAN sebagai tuan rumah, antara lain Filipina (1974 dan 1994), Thailand (1992 dan 1995) dan Singapura (1987).

Wakil negara-negara ASEAN tercatat empat kali terpilih sebagai Miss Universe. Dari Thailand, tercatat Apasra Hongsakula pada tahun 1962 di Amerika Serikat dan Porntip Nakhirunkanok pada 1998 di Taipei, Taiwan. Dari Filipina, tercatat Gloria Maria Diaz (1969, di Amerika) dan Maria Margarita Moran (1973, di Yunani).

Menurut Agni, banyak aspek yang harus dilihat selain sekadar baju renang. Seorang putri harus mempunyai nilai jauh lebih tinggi dibandingkan sepotong baju renang yang menjadi polemik di mana lokasinya memang sangat cocok yaitu di pantai.

"Ajang ini akan memberi gambaran positif bagi citra Indonesia karena kebaya pun sangat populer di mata internasional. Pariwisata Indonesia juga bisa lebih dipopulerkan," ujar Agnis yang menggemari warna cokelat ini. [Pembaruan/Rina Ginting]