CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: BotakChinPeng

Kapal Melayu

[Copy link]
Post time 4-1-2012 03:20 PM | Show all posts
ermmm camtue lah diaorang... nobito tue...
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 4-1-2012 10:03 PM | Show all posts
aku rasa ko ni ada masalah identiti..
kurang perhatian dan kasih sayang ke? dalam thread lain k ...
billionman78 Post at 4-1-2012 12:47



    Ala..nak ngaku Bugis lak ko ni....pastu esok ngaku Melayu...lepastu lusa ngaku sedara ngan Jawa....nampak sangat ko ni yang ada krisis identiti...sbb perlukan sgt kasih sayang Melayu...entah apa Melayu bagi ko makan sampai ko dah x keruan ngaku tu ni.


Aku ok je ngan suku lain...tapi aku tak suka Jawa pasal suka klaim2 benda yang bukan2 padahal naik tongkang datang sini merempat pastu ngaku Melayu. Sama la macam Melayu suka klaim2..klaim depa Yahudi la..klaim depa Pelaut yang terhandal la...Melayu ngan Jawa ni adik-beradik ke? pasal korang ni suka sangat klaim tu ini sampai bergaduh bawa buluh runcing..

ko ingat aku ja ka yang tak suka Jawa...heloooo ni Selangor la bukan Johor....kat Selangor kami len...memang kitorang anggap Jawa ni satu suku yang suka rasuah, mencuri n buat huru hara...n perosak. ... Urban lagend ni memang betul bila kita tengok perangai pemimpin2 Jawa dan Melayu.
Reply

Use magic Report

Post time 4-1-2012 10:13 PM | Show all posts
Yang penting kita kenal jati diri kita.  Terus terang sikap masyarakat kita yang suka berdebat siapa lebih baik tidak membawa apa2 kebaikan malahan hanya menjumudkan lagi pemikiran kita. Susah sangat ke nak menghayati semangat persaudaraan dalam islam?
magpie5672 Post at 2-1-2012 23:41



    Mana ada skang ni ukhwah islamiyah kat Malaysia...Malaysia neh negara sekular bertopengkan Islam...kalau dok kat negara kapiaq mungkin la ko boleh rasa ukhwah islamiyah dalam masyarakt Islam yg Multiculture...tapi Melayu x boleh hidup dalam kelompok Islam yang pelbagai etnik...kalau boleh suma nk kene jadi Melayu...tu la masalh krisis identiti yang dialami oleh etnik Melayu
Reply

Use magic Report

Post time 4-1-2012 10:26 PM | Show all posts
pastu dalam thread lain pulak ko kutuk jawa la apa la..siap kaitkan UMNO lagi..nak politik bukan kat sini la encik..gi bod politik tu..
billionman78 Post at 4-1-2012 12:47



    Setahu aku sejarah ni membincangkan n menceritakan perkara yang dah berlalu...

N motto UMNO...Dulu, Kini dan Selamanya.....so salah ka aku bincangkan yang dulu tu???

Cuba ko bagitau definisi sejarah versi ko lak...
Reply

Use magic Report

Post time 5-1-2012 09:45 AM | Show all posts
Setahu aku sejarah ni membincangkan n menceritakan perkara yang dah berlalu...

N motto  ...
nobito Post at 4-1-2012 22:26


bugis bangsat! b.a.n.g.s.a.t.. hahahahahaa



see.. tak jadik ape2 pun klu kutuk bugis caprut sorang ni...  menyalak je dia reti.. gigit tak tau
Reply

Use magic Report

Post time 5-1-2012 10:29 AM | Show all posts
Setahu aku sejarah ni membincangkan n menceritakan perkara yang dah berlalu...

N motto  ...
nobito Post at 4-1-2012 22:26



kesian la kat ko ni..perangai macam budak2..ok tak koser aku nak layan..
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 5-1-2012 01:16 PM | Show all posts
kesian la kat ko ni..perangai macam budak2..ok tak koser aku nak layan..
billionman78 Post at 5-1-2012 10:29



    Boleh lak ko reply post aku tu...tapi x mampu menjawab soalan aku...Typical Malay...hurmmm....

nk tanya lagi sekali, apa definisi sejarah ko?
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 8-1-2012 10:54 PM | Show all posts
Melayu suka klaim2..klaim depa Yahudi la..
nobito Post at 4-1-2012 22:03

Jangan harap la. Melayu tak nak ada kaitan langsung dengan bangsa yang diperlakukan macam binatang dari zaman Firaun hingga ke zaman Hitler. Sungguh mengaibkan.
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 3-7-2012 09:56 PM | Show all posts
Ini satu lagi topik menarik bertajuk "Faktor Utama Kekalahan Melaka"

http://mforum.cari.com.my/viewthread.php?tid=519062
Reply

Use magic Report

Post time 8-11-2015 02:39 PM | Show all posts
awan Djoko Nugroho |  Jum’at, 24 Januari 2014
Jong adalah sebuah kata Jawa Kuno yang berarti sebangsa perahu (P.J. Zoetmulder, 1995: 427). Dalam khazanah Melayu, kata Jong disebut juga dengan istilah Jung (SM.V: 47 dan SM. X: 77). Menurut khazanah Melayu pula, Jong adalah kapal yang hanya dimiliki oleh Jawa (HRRP: 95, HHT: XII: 228). Keterangan ini sangat berbeda dengan keterangan sejarawan Eropa umumnya. Mereka menyebut kapal-kapal Cina juga dengan istilah jung. Para sejarawan Eropa dan nasional menengarai kapal-kapal Majapahit dalam beberapa penelitian, menggunakan cadik sebagaimana kapal Borobudur.Di dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Kapal_jung disebutkan bila pada abad ke-15 hingga ke-16 kapal Jung tidak hanya digunakan pada pelaut Jawa. Para pelaut Melayu dan Tionghoa juga menggunakan kapal layar jenis ini. Keterangan itu tidak sepenuhnya tepat. Para pelaut Melayu menggunakan kapal Jung dicatat dalam Hikayat Hang Tuah setelah Putri Raja Majapahit menikah dengan Sultan Malaka. Kapal yang dimilikinya pun hanya 1. Kapal yang digunakan pelaut Melayu adalah kapal Ghali atau Galleon. Sedangkan kapal yang digunakan pelaut Cina dalam catatan Melayu baik Sejarah Melayu dan Hikayat Banjar adalah Pilu dan Wangkang.
Menurut catatan para penulis Portugis, Jong disebut dengan Junco. Sedangkan para penulis Italia menyebut dengan istilah zonchi. Istilah jung dipakai pertama kali dalam catatan perjalanan Rahib Odrico, Jonhan de Marignolli (http://id.wikipedia.org/wiki/Kapal_jung).

Secara umum, kapal Junco merupakan sebuah kapal yang memiliki 4 tiang. Kapal Junco memiliki bentuk yang sangat berbeda dengan jenis-jenis kapal Portugis umumnya. Dinding Jong terbuat dari 4 lapis papan tebal, (Paul Michel Munoz, 2009: 396-397). Kapal Jong juga memiliki dua dayung kemudi besar di kedua buritan kapal. Kedua dayung kemudi itu hanya bisa dihancurkan dengan meriam. Dinding Jong mampu menahan tembakan meriam kapal-kapal Portugis yang mengepungnya dalam jarak yang sangat dekat, (Robert Dick-Reid, 2008: 69).

Dimensi Jong Jawa

Ukuran Jong menurut catatan Tome Pires dan Gaspar Correia sangat besar. Menurut Tome Pires, kapal Jong tidak dapat merapat ke dermaga karena besarnya. Perlu ada kapal kecil yang diperlukan untuk memuat atau membongkar muatannya. Menurut Gaspar Correia, Jong memiliki ukuran melebihi kapal Flor de La Mar, kapal Portugis yang tertinggi dan terbesar tahun 1511-1512. Menurut Gaspar Correia pula, bagian belakang kapal Flor de La Mar yang sangat tinggi, tidak dapat mencapai jembatan kapal yang berada dibawah geladak kapal Junco.

Saat menyerang Malaka, Portugis dicatat menggunakan 40 buah kapal menurut Hikayat Hang Tuah, atau 43 buah kapal menurut Sejarah Melayu. Setiap kapal mampu mengangkut 500 pasukan dan 50 buah meriam. Dengan demikian saat menyerang Malaka Portugis mengerahkan pasukan sebanyak 20.000 – 21.500 pasukan. Kapal Flor de La Mar dicatat memiliki ukuran di atas kapal-kapal itu.

Menurut Irawan Djoko Nugroho, kapal Junco memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi 4-5 kali kapal Flor de la Mar. Dengan kata lain panjang Junco Jawa adalah 313,2 m – 391,5 m. Hal ini karena kapal Flor de La Mar diperkirakan memiliki panjang 78,30 m dan kapal-kapal yang menyerang Malaka menurut Hikayat Hang Tuah dan Sejarah Melayu memiliki ukuran panjang 69 meter, (Irawan Djoko Nugroho, 2011: 304-307).

Kapal Jong atau Jung atau Junco merupakan kapal kayu operasional terbesar dunia hingga abad ke 20 awal, bahkan hingga saat ini. Kapal terbesar Amerika Serikat pada abad ke-19 bernama Great Republik pun hanya mampu dibuat sepanjang 100,5 m (John R. Hale, 1984: 86). Tehnologi kapal ini hingga kini menjadi misteri. Seperti misalnya: tehnik sambung seperti apa yang digunakan sehingga kapal Jong tahan akan tembakan meriam. Selain itu, bahan apa yang digunakan untuk merapatkan kayu sehingga kapal Jong aman dari merembesnya air. Juga seperti apa operational maintenance kapal Jong itu karena sifat kapal yang dapat di knock down.

Fungsi Jong Jawa

Kapal Jong Jawa adalah kapal dagang dan dapat digunakan sebagai kapal angkut militer. Kapal ini merupakan kapal utama pengangkut perdagangan hingga abad ke-16. Menurut catatan Duarte Barosa, kapal Jong Jawa ini membawa barang perdagangan seluruh Asia Tenggara dan Asia Timur untuk diperdagangkan hingga ke Asia Barat (Arab). Dari Arab, barang dagangan tersebut disebarkan ke Eropa, ((Paul Michel Munoz, 2009: 396-397).

Rute perdagangan ke Asia Barat yang dilalui Jong Jawa menurut Duarte Barosa adalah Tenasserim, Pegu, Bengal, Palicat, Coromandel, Malabar, Cambay, dan Aden, (Paul Michel Munoz, 2009: 396-397). Barang dagangan yang dibawa Jong Jawa menurut Duarte Barosa pula, diantaranya adalah: beras, daging sapi, kambing, babi, dan menjangan yang dikeringkan dan diasinkan, ayam, bawang putih, dan bawang merah, senjata seperti tombak, belati, dan pedang-pedang yang dibuat dari campuran logam dan terbuat dari baja yang sangat bagus, pewarna kuning atau cazumba (Kasumba), emas, lada, sutra, kemenyan, kamper serta kayu gaharu.

Perbandingan Kapal Jong Jawa dengan Kapal Pusaka Cheng Ho

Dalam Sejarah Dinasti Ming Kapal Pusaka, Kapal yang dinaiki Cheng Ho dicatat memiliki panjang 138 meter dan lebarnya sekitar 56 meter (http://muslimdaily.net/artikel/home/laks…lcNL-Jko).Jika dibandingkan dengan kapal Jong Jawa, kapal Pusaka Cheng Ho tidak ada apa-apanya. Kapal Jong Jawa 2,2-2,8 kali lebih besar dari Kapal Pusaka Cheng Ho. Kapal Pusaka Cheng Ho pun hanya 1 buah. Sedangkan Kapal Jong Jawa yang dimiliki Majapahit sebanyak 400 buah.

Berbeda dengan Kapal Pusaka Cheng Ho yang hilang sebelum kedatangan Portugis, Kapal Jong Jawa tetap berlayar hingga Jaman Portugis. Hilangnya Kapal Jong Jawa karena politik Isolasi Diri masa Mataram.

Meluruskan Catatan Diego de Couto

Diego de Couto dalam buku Da Asia, terbit 1645 mengatakan sebagai berikut.

“Orang Jawa adalah orang-orang yang sangat berpengalaman dalam seni navigasi, sampai mereka dianggap sebagai perintis seni paling kuno ini, walaupun banyak yang menunjukkan bahwa orang Cina lebih berhak atas penghargaan ini, dan menegaskan bahwa seni ini diteruskan dari mereka kepada orang Jawa. Tetapi yang pasti adalah orang Jawa yang dahulu berlayar ke Tanjung Harapan dan mengadakan hubungan dengan Madagaskar, dimana sekarang banyak dijumpai penduduk asli Madagaskar yang mengatakan bahwa mereka adalah keturunan orang Jawa”, (http://id.wikipedia.org/wiki/Kapal_jung).

Pernyataan Diego de Couto itu menarik. Namun demikian pernyataan “walaupun banyak yang menunjukkan bahwa orang Cina lebih berhak atas penghargaan ini, dan menegaskan bahwa seni ini diteruskan dari mereka kepada orang Jawa”, sangat menyesatkan.

Hal ini karena tehnologi kapal Cina demikian terbelakang. Ketika menyerang Jawa pada akhir abad ke 13, Kubhilai Khan yang mengerahkan pelaut-pelaut Cina hanya memiliki kapal kapasitas 30 penumpang. Kapal ini sangat kecil dibanding dengan kapal yang dimiliki Jawa abad ke-3. Pada abad ke-3, kapal Jawa telah memiliki kapal dengan kapasitas 500 orang dengan ukuran kapal 61 m.

Ketika Cheng Ho di abad ke-15 melaut dengan kapal sepanjang 136 m, Kapal Jong Jawa milik Majapahit telah jauh lebih besar dan lebih banyak. Kurang lebih 2,2-2,8 kali lipat lebih besar dan 400 buah lebih banyak dari Kapal Pusaka Cheng Ho.*

Acuan

Armando Cortesao The Suma Oriental of Tome Pires. London, Hakluyt Society: 1944.
Irawan Djoko Nugroho Majapahit Peradaban Maritim, Jakarta: Suluh Nuswantara Bakti, 2012.
John R. Hale Abad Penjelajahan. Jakarta: Tira Pustaka, 1984.
Kasim Ahmad, M.A Hikayat Hang Tuah. Menurut Naskhah Dewan Bahasa dan Pustaka. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pelajaran Kuala Lumpur, 1964
Paul Michel Munoz Kerajaan-kerajaan Awal Kepulauan Indonesia dan Semenanjung Malaysia. Yogyakarta: Mitra Abadi, 2009.
Robert Dick-Read Penjelajah Bahari. Pengaruh Peadaban Nusantara di Afrika. Bandung: PT Mizan Pustaka, 2008.
Sitor Situmorang dan A. Teeuw Sejarah Melayu. Djakarta/Amsterdam: Penerbit Djambatan.
Zoetmulder, P.J. Kamus Jawa Kuno-Indonesia. Vol. I-II. Terjemahan Darusuprapto-Sumarti Suprayitno. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1995.

Sumber: http://suluhnuswantarabakti.org/ysnb/artikel.php?newsid=72
Reply

Use magic Report

Post time 26-9-2020 07:18 PM From the mobile phone | Show all posts
1 atau 2 bln lpas aku tgk kt astro doku pasal kapal melayu

Dlm doku tu yg  aku igt antaranya masa portugis perang dgn melaka kt laut, kapal laut melaka mmg sgt besar n bgkainye xditemui hingga sekarang. Dimaklumkn dilaut melaka xkalah tp askar portugis dpt masuk ke darat n the rest is history
Ada pelayar german sanggup ke terengganu beli kapal buatan tgn anak tempatan semata mata nk berlayar.. Belian pertama aku tak igt bila mgkin sekitar 1980an kot tp dia sgt kecewa bila dtg ballik terengganu tahun 2000an utk beli lg 1 kapal sbb tiada lg pembuat kapal berpengalamn kt terengganu tu tggl 3-4org tua je kot
Dia kecewa sbb teknik buatan kapal sebaik itu mgkin akn hilang begitu saje... Problmnye  pembuat2 kapal dulu xde rekod hanya mengajar pakai mulut n praktikal ..n walau ada 1 institut satu ketika dulu buka course bina kapal tp xde sambutan..
So Syg betul sbb lpas aku tgk doku tu, aku mmg kagum dgn seni tangan org melayu dlm binaan kapal, kalo ada jual aku nk beli doku tu buat simpanan
Mmg naik semangat melayu aku tgkkn kebijaksanaan org melayu buat kapal yg teguh n berseni cmtu

Reply

Use magic Report

Post time 25-10-2020 03:52 PM From the mobile phone | Show all posts
Good info sharing
Reply

Use magic Report

Post time 25-10-2020 03:56 PM From the mobile phone | Show all posts
Good info sharing
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

15-6-2024 11:58 PM GMT+8 , Processed in 0.068337 second(s), 34 queries .

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list