CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: viewx

INDONESIA = DEFENCE -MILITARY ISSUES

[Copy link]
Post time 25-5-2021 09:00 PM | Show all posts
Indonesia akan bangun pengadaan alutsista dari luar negeri



Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menegaskan pengadaan alutsista akan memuat kandungan lokal serta transfer teknologi

Pemerintah Indonesia memastikan pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari luar negeri nantinya akan dibangun di dalam negeri.

Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto mengatakan kerja sama pengadaan alutsista tersebut nantinya akan menguntungkan Indonesia dengan menerapkan syarat kerja sama berupa imbal dagang, kandungan lokal dan transfer teknologi.

Dalam rapat pleno Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) yang digelar pada Kamis, Prabowo yang juga menjabat sebagai Ketua Harian KKIP menyatakan pembangunan alutsista di dalam negeri serta kewajiban memuat kandungan lokal untuk menuju kemandirian pertahanan Indonesia.

"Paradigma belanja pertahanan harus diubah menjadi suatu investasi pertahanan," jelas Prabowo dalam keterangan resmi Kementerian Pertahanan yang dirilis pada Jumat.

“Ini dengan strategi kurang lebih 40 persen dalam pengadaan wajib dibelanjakan di dalam negeri," tambah dia.

Menhan juga menilai perlunya suatu Rencana Strategis (Renstra) jangka panjang, sehingga dapat menjadi rujukan untuk membangun kemandirian industri pertahanan.

Sebelumnya, kerja sama pengadaan alutsista dari luar negeri yang membuahkan hasil berupa pembangunan di dalam negeri di antaranya adalah pembuatan Tank Harimau dengan Turki serta pembuatan kapal selam kelas Changbogo dengan Korea Selatan Alugoro-405.

Sementara itu dalam rencana pengadaan beberapa tahun ke depan, Indonesia akan membeli puluhan pesawat dan kapal selam.

Dalam dokumen Rapat Pimpinan TNI 2021 yang diterima Anadolu Agency, Indonesia rencananya akan membeli 36 unit pesawat Rafale dan 8 unit pesawat F-15 EX.
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 26-5-2021 02:02 PM | Show all posts
Edited by rifa at 26-5-2021 02:16 PM

Video resmi Pindad Kapal Tempur Antasena X18 Indonesia (Tank Boat) saat uji coba laut dan uji tembak langsung.






Beberapa pembaruan pada X-18 "Tank Boat":
"Tank Boat" dapat membawa hingga 60 personel + 5 crew, kecepatan maks 40 knot dan jangkauan maksimum 600 mil laut. Persenjataan termasuk meriam RCWS 30mm dan MG 2x 12,7mm. Hal ini diharapkan dapat mendukung operasi TNI di bidang swap, laut, sungai dan pesisir, serta tugas penjaga laut dan pantai.

Reply

Use magic Report

Post time 28-5-2021 12:29 AM | Show all posts
Perkuat Pushidrosal, TNI AL Luncurkan Kapal Tipe PC-40M di Batam



Kasal: Pembangunan Alutsista Dalam Negeri Solusi Kurangi Ketergantungan Luar Negeri

”Pembangunan Alutsista Kapal Patroli Cepat (PC) 40 meter yang telah berhasil dibuktikan PT. Karimun Anugerah Sejati dalam pengembangan teknologi pembangunan diharapkan dapat menjadi solusi dalam upaya mengurangi ketergantungan dari negara lain di masa depan ”. Demikian harapan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, SE, MM, dalam amanatnya yang disampaikan Asisten Logistik (Aslog) Kasal Laksamana Muda TNI Puguh Santoso, SE, MM, saat Upacara Peluncuran Kapal 40 M di Galangan PT. Karimun Anugrah Sejahtera, Batam, Kepulauan Riau, Selasa, (25/5).

Menurut Kasal, PT. Karimun Anugrah Sejati, telah berhasil dan mampu diandalkan dalam pengembangan teknologi pertahanan bagi kepentingan nasional pengadaan Alutsista TNI Angkatan Laut di masa mendatang, terlebih dahulu khusus kapal-kapal bantu Hidro Oseanografi yang selama ini masih dilakukan pengadaan dan pembangunan oleh galangan luar negeri kapal negeri.

Untuk Hidro Oseanografi

“Pembangunan kapal PC 40 M telah sampai pada tahap peluncuran. Kehadiran kapal PC 40 meter yang nantinya akan difungsikan sebagai kapal bantu Hidro Oseanografi, diharapkan dapat menajamkan kemampuan Pushidrosal dalam mendukung dan memantapkan perannya sebagai lembaga Hidrografi Nasional dan Pusat Informasi Geospasial Kelautan Indonesia, ”tutur Laksamana Yudo.

Selain itu, luasnya wilayah perairan Indonesia yang perlu disurvei membutuhkan jumlah kapal yang tidak sedikit. Untuk itu, pengadaan kapal ini menjadi solusi dalam upaya pemenuhan kebutuhan tersebut, tambahnya.

Satu unit kapal Patroli Cepat (PC) 40 M yang merupakan hasil karya anak bangsa ini, memiliki spesifikasi panjang seluruh (LOA): 45,50 meter, lebar: 7,90 meter, tinggi: 4,25 meter, berat: 220 ton, Kecepatan ekonomis (patroli): 15 knot, kecepatan jelajah (cruising): 17 knot, kecepatan maksimum: 24 knot, endurance: minimal 6 hari, memiliki persenjataan 30 mm dan 12,7 mm dan mampu mengangkut 35 personel.

Kegiatan yang turut dihadiri Wadanpushidrosal, Kadismatal, Kadislaikmatal, Danlantamal IV Tanjung Pinang, Danguskamla Koarmada I dan Danlanal Batam tanggung jawab dengan penandatanganan Berita Acara oleh Kepala Dinas Pengadaan Angkatan Laut (Kadisadal) Laksamana Pertama TNI Maman Rohman. ST, M.Han dan Direktur PT Karimun Anugrah Sejahtera Jacky Sucipto disaksikan Aslog Kasal Laksamana Muda TNI Puguh Santoso, SE, MM dan Franky Sucipto.

( TNI AL )
Reply

Use magic Report

Post time 29-5-2021 11:11 PM | Show all posts
Jalani Pengujian, Drone Kombatan Elang Hitam Mengangkasa Agustus 2021







Sistem pertahanan Indonesia karya dalam negeri bakal semakin beragam. Di antaranya adalah pesawat nirawak atau drone Elang Hitam inovasi dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Kepala BPPT Hammam Riza menargetkan drone Elang Hitam bisa uji terbang Agustus depan.

Sesuai dengan sifatnya yaitu sebagai drone kombatan, Hammam mengatakan Elang Hitam akan dilengkapi dengan senjata. “Tahun ini BPPT meluncurkan drone Elang Hitam. Sebagai wujud kemajuan teknologi pertahanan dan keamanan,” katanya dalam Media Gathering sekaligus halalbihalal di kantor BPPT Jakarta, Kamis (20/5).

Dia tidak ketinggalan mengharap doa dari seluruh masyarakat Indonesia. Supaya target penerbangan drone kombatan Elang Hitam tersebut sesuai jadwal dan berjalan lancar. Hammam menjelaskan Agustus nanti, drone Elang Hitam akan melakoni dua tes sekaligus. Yaitu ground test dan flight test.

Dia menjelaskan penerbangan drone Elang Hitam nantinya dalam suasana peringatan HUT Indonesia. Sekaligus merayakan ulang tahun BPPT yang ke-43.

Deputi Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa (TIRBR) BPPT Wahyu Widodo Pandoe mengatakan setelah melakoni serangkaian tes, drone Elang Hitam tahun depan diharapkan lolos sertifikasi sistem intelejensi. Kemudian pada 2024 siap untuk diproduksi masal.

Drone Elang Hitam digarap keroyokan. Selain BPPT juga ada keterlibatan dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) serta PT Dirgantara Indonesia (PT DI). Selain itu juga ada keterlibatan TNI AU, ITB, PT Len Industri, dan lainnya.

Sebelumnya kabar soal proyek drone Elang Hitam sempat mencuat Desember 2019 lalu. Melalui kegiatan roll-out di hanggar PT DI untuk pertama kalinya drone Elang Hitam diperkenalkan ke masyarakat. Penampakan drone tersebut terlihat bongsor. Sebab panjangnya mencapai 8,3 meter dengan bentang sayap 16 meteran.

Saat itu Hammam menuturkan drone tersebut merupakan salah satu inovasi dalam negeri di bidang pertahanan. Drone itu diyakini mampu terbang tanpa henti atau nonstop selama 24 jam. Kemudian juga dilengkapi dengan pengendalian multiple unmanned aerial vehicle (UAV) secara bersamaan. ’’Pesawat tanpa awak MALE ini hasil rancang bangun, rekayasa, dan produksi anak bangsa,’’ tegas Hammam.

Hammam menceritakan proyek PUNA tipe MALE (medium altitude long endurance) atau drone Elang Hitam dimulai sejak 2015 lalu oleh Balitbang Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan engineering document pada 2017 oleh Balitbang Kemenhan bersama BPPT. Pada saat itu juga dibentuk Konsorsium Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) MALE.

(JawaPos)
Reply

Use magic Report

Post time 30-5-2021 11:03 PM | Show all posts
Presiden Jokowi has given his approval for the huge defense budget of USD 125 billion for 2020 - 2024 time frame






Kemenhan Sebut Presiden Jokowi Sudah Setuju Perpres Pengadaan Alutsista

Kementerian Pertahanan menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah setuju terhadap Peraturan Presiden terkait pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Koordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait dan DPR pun terus dilakukan.

"Yang jelas menteri sudah melaporkan pada presiden. Presiden sudah setuju, sudah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan, mereka sudah menentukan mana yang bisa didukung," kata Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Kemenhan, Mayor Jenderal Rodon Pedrason kepada Tempo, Sabtu, 29 Mei 2021.

Rodon mengatakan Kemenhan juga sudah bicara dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) soal rencana ini. Menurut Rodn, Bappenas telah mengeluarkan Dokumen Blue Book alias Daftar Rencana Pinjaman/Hibah Luar Negeri dan dokumen Green Book alias Daftar Rencana Prioritas Pinjaman/Hibah Luar Negeri.

"Nah hasil Blue Book dan Green Book ini sudah dibawa ke Kementerian Keuangan," kata Rodon.

Rodon mengatakan akan segera berkoordinasi dengan Komisi 1 DPR yang mengurus tentang pertahanan. "Yang jelas enggak ada ceritanya budget itu bisa turun kalau enggak ada persetujuan dari Komisi 1 atau DPR. Kami akan segera berkoordinasi dengan Komisi 1," kata Rodon.

Sebelumnya Kementerian Pertahanan memastikan bahwa mereka tengah menyusun Peraturan Presiden terkait pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dengan menggunakan skema pinjaman luar negeri. Kemenhan menjamin pinjaman asing untuk pengadaan ini tidak akan membebani keuangan negara.


https://nasional.tempo.co/amp/14 ... pengadaan-alutsista

Kemenhan Akui Susun Perpres Pengadaan Alutsista, Benarkah Sampai Rp 1.760 T?

Kementerian Pertahanan membenarkan tengah menyusun Presiden terkait pengadaan alat utama sistem peraturan ( alutsista ). Mereka juga memastikan, pengadaan ini akan menggunakan skema kredit luar negeri.

"Iya ada pinjaman. Karena dengan anggaran tahunan yang sedikit sekali, mana mungkin bisa modernisasi sesuai kebutuhan," ujar Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Kemhan, Walikota Jenderal Rodon Pedrason, saat dihubungi Tempo, Sabtu, 29 Mei 2021.

Rodon populasi bahwa modernisasi adalah sebuah keniscayaan. "Alutsista itu boleh tua, tapi tidak boleh usang," katanya. Figur pertahanan juga mesti modern dan kuat.

"Bicara soal pertahanan itu berarti bicara teknologi, bicara soal hal yang mahal, tapi dapat dipakai untuk jaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dalam jangka lama," kata Rodon.

Namun, Rodon tidak yakin berapa pengadaan peremajaan. "Semestinya paling besar jumlah pinjaman, merupakan rahasia negara karena zona pertahanan," kata Rodon.

Meski begitu, ia memastikan jumlah anggaran ini akan membebani keuangan negara. Ia menyebut perintah akan dikikilkan sesuai dengan anggaran per tahun. "Negara-negara yang memberikan pinjaman dengan Tenor sampai dengan 28 tahun dan bunga yang kurang dari 1 persen," kata Rodon.

Sebelumnya, pengamat Militer Connie Rahakundini Bakrie menyebut Kementerian Pertahanan tengah menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) pemenuhan kebutuhan alat pertahanan dan keamanan (alpalhankam). Ia menyebut angka pengadaan mencapai Rp 1.760 triliun atau setara USD 142 miliar. Connie mengaku kaget karena angka itu datang terlalu besar namun tanpa kejelasan.

https://nasional.tempo.co/read/1 ... -t/full&view=ok


Beredar Draf Perpres Pengadaan Alutsista, Total Anggaran Disebut Rp1.773 T

Kementerian Pertahanan menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah setuju terhadap Peraturan Presiden terkait pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Perpres ini nantinya akan menggunakan skema pinjaman luar negeri untuk memenuhinya.

Draf Perpres ini beredar di kalangan media. Drafnya belum bernomor dan diberi nama Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia 2020-2024.

Dijelaskan dalam Pasal 3 draf itu, Perencanaan Kebutuhan (Renbut) Alpalhankam Kemenhan dan TNI untuk 5 (lima) Renstra Tahun 2020-2044, mencapai USD 124 miliar atau setara dengan Rp 1.773 triliun.

Dalam penjelasannya, angka itu ditujukan untuk beberapa hal. Untuk akuisisi Alpalhankam sebesar USD 79.099.625.314, untuk pembayaran bunga tetap selama 5 Renstra sebesar USD 13.390.000.000, dan untuk dana kontijensi serta pemeliharaan dan perawatan Alpalhankam sebesar USD 32.505.274.686.

Dijelaskan pula Renbut itu telah teralokasi sejumlah USD 20.747.882.720 pada Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah Khusus Tahun 2020-2024. Sedangkan sisanya sebesar USD 104.247.117.280, akan dipenuhi pada Renstra Tahun 2020-2024.

Saat dikonfirmasi, Kementerian Pertahanan enggan memastikan kebenaran angka ini. Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Kemhan, Mayor Jenderal Rodon Pedrason tidak mengkonfirmasi berapa besaran pengadaan peremajaan karena proses pembahasan masih berjalan.

"Berdasarkan undang-undang itu rahasia negara, tak boleh diungkap ke publik. Yang jelas Kementerian Pertahanan mendapat pinjaman dari berbagai negara, terutama dengan negara yang memiliki hak veto di PBB, itu tidak akan membebani keuangan negara," kata Rodon.

Rodon mengatakan skema pinjaman asing atau luar negeri dipilih karena tak punya dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan alutsista. Ia menyebut sejumlah negara ada yang meminjamkan dana USD 5 miliar hingga USD 7 miliar. Tenornya 28 tahun dengan bunga di bawah satu persen.

"Jadi pinjaman sangat lunak. Bagaimana ini tidak membebani negara? Karena bayarnya dicicil setiap tahun dari budget pertahanan yang diberikan negara. Karena itu tenornya lama," kata Rodon.

Ia pun mengatakan pinjaman alutsista didapat Kementerian Pertahanan dari berbagai negara. Terutama dengan negara yang memiliki hak veto di PBB, itu tidak akan membebani keuangan negara.

https://nasional.tempo.co/read/1 ... -t/full&view=ok
Reply

Use magic Report

Post time 3-6-2021 02:54 AM From the mobile phone | Show all posts
Gan....dengarnya...tidak diteruskan usaha mengangkat naik kapal selam KRI Nanggala? Kenapa Gan? Adakah kos nya tinggi atau usaha itu memang sulit untuk dilakukan atas sebab kedalaman laut?
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 5-6-2021 08:44 PM | Show all posts
CN235-220 MPA baru TNI AL saat ini sedang menjalani pengujian di fasilitas PTDI. Kredit ke PTDI.


Reply

Use magic Report

Post time 5-6-2021 08:50 PM | Show all posts
PristineOne replied at 3-6-2021 02:54 AM
Gan....dengarnya...tidak diteruskan usaha mengangkat naik kapal selam KRI Nanggala? Kenapa Gan? Adak ...

iya gan..masa berlaku SAR sudah selesai.

biaya yang sangat besar sudah dihabiskan untuk operasi ini,dan 3 Kapal bantuan dari cina tidak bisa mengangkat badan kapal selam.
kedalaman 850 M di Palung yang dalam.

hanya bagian kecil yang bisa terangkat.tali pengankat dari kapal cina tidak mampu mengangkat beban dari kedalaman 850 M.

jadi operasi dihentikan.

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 7-6-2021 10:13 PM | Show all posts
Top view of Indonesian PT Lundin X18 Combat Boat. Credit to PT Lundin.







Credit to North Sea Boats.




Cockerill 3030 gun stabilization test on the Indonesian X18 Combat Boat.




Reply

Use magic Report

Post time 7-6-2021 10:26 PM | Show all posts
Indonesia Beli Senapan Laut A-220M untuk Kapal Serang KCR-60M

Before


after





https://www.janes.com/defence-ne ... cr-60m-attack-craft
Reply

Use magic Report

Post time 11-6-2021 08:27 AM | Show all posts
Edited by rifa at 11-6-2021 08:31 AM



FINCANTIERI WILL PROVIDE 8 VESSELS TO INDONESIA

The Group has been awarded the program for the Navy of the Asian Country

10 JUNE 2021

Trieste, June 10, 2021 – Fincantieri, one of the most important shipbuilding groups in the world, and the Ministry of Defense of Indonesia, have signed a contract for the supply of 6 FREMM class frigates, the modernization and sale of 2 Maestrale class frigates, and the related logistical support.

The order represents a success for Fincantieri and for the Country, which has a fleet of 10 FREMM ships. The agreement is of the utmost importance to strengthen the collaboration between two Countries in a strategic area of the Pacific.

Fincantieri will be prime contractor for the entire program. The construction of the frigates will ensure significant employment benefits not only for several Italian shipyards of the Group in the next years, but also for other companies in the sector, namely Leonardo, as well as numerous small and medium-sized national companies, and will see the collaboration of the local PT-PAL shipyard (Java island).

The modernization of the two Maestrale class vessels, which Fincantieri will acquire from the Italian Navy once decommissioned, will also be carried out in Italy.

Giuseppe Bono, CEO of Fincantieri, commented: “The acquisition of an order of this magnitude allows Fincantieri to also assume global leadership in the surface ships sector, and is the confirmation of the technological leadership of a project once again considered the most innovative on the market which led to 20 ships for several foreign Navies, between orders and options.

This program has an extraordinary strategic importance, both for the economic return for our Country and for the Italian defense supply chain, and because it ensures Fincantieri’s strong positioning in the area, paving the way for the finalization of further important negotiations for other programs already in progress also in the civil sector”. Bono concluded: “Finally, I want to acknowledge our Navy,

which has made a decisive contribution to building together with the Country’s industry a ship that is appreciated all over the world and which fully satisfies its operational needs”.

https://www.fincantieri.com/en/m ... ssels-to-indonesia/


Reply

Use magic Report

Post time 11-6-2021 08:27 AM | Show all posts

Reply

Use magic Report

Post time 11-6-2021 08:34 AM | Show all posts
Kabar baik, Kemhan dan Dassault sudah tandatangani kontrak awal 36 Rafale





AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kabar baik dari rencana pembelian alutsista oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI).

Sumber Airspace Review di Jakarta mengatakan, Kemhan RI dan Dassault Aviation (pabrik pembuat Rafale ) dari Perancis telah mengambil kontrak awal untuk pengadaan 36 jet tempur multiperan tersebut.

Penandatanganan kontrak awal yang disebut kontrak “Come Into Force” itu ditandatangani pada Senin, 7 Juni 2021 dan akan mulai berlaku pada Desember 2021.

“Kontrak 'Come Into Force' sudah ditandatangani pada Senin, 7 Juni. Kontrak akan mulai berlaku pada Desember tahun ini,” kata sumber AR.

Ditambahkan, perjalanan Indonesia untuk mendapatkan pesawat Rafale dari Perancis memang masih panjang.

“Come Into Force” selanjutnya akan menjadi dasar menuju Kontrak Efektif setelah semua kesepakatan antara Indonesia dan Perancis tercapai dan Indonesia membayar uang muka pembelian 36 Rafale Kontrak .

Sementara itu, hingga saat ini antara Indonesia dan Perancis belum tercapai poin-poin kesepakatan untuk Imbal Dagang, Kandungan Lokal dan/atau Ofset (IDKLO) dalam rencana pembelian 36 Rafale .

Seperti diketahui, Undang No. 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan mengamanatkan pembelian alpalhankam (alat pertahanan dan kemananan) dari luar negeri harus disertai dengan IDKLO.

Rencana pembelian jet tempur Rafale mengemuka setelah harian Perancis, La Tribune, mengungkapkan niat Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto untuk membeli pesawat ini.

Prabowo melakukan pertemuan dengan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Florence Parly dalam kunjungan kerja di Paris, Prancis pada 21 Oktober 2020.

Pada Desember 2020, La Tribune memberitakan bahwa Indonesia akan membeli 48 unit Rafale dari Perancis.

Belakangan, beragam pemberitaan menyebut bahwa Indonesia akan membeli 36 Rafale dari Negeri Menara Eiffel tersebut, bukan 48 seperti pemberitaan awal.

Pihak Dassault sendiri telah melakukan pertemuan dengan Kementerian Pertahanan RI di Jakarta pada 21 Februari 2021.

Tim Dassault terdiri dari Vice President Dassault Aviation Business Development Jean Claude Piccirillo dan Vice President Offset Dassault Michael Paskoff.

Kedatangan mereka diterima oleh Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Ditjen Pothan) Kemhan Mayjen TNI Dadang Hendrayudha dan Direktur Teknologi Industri Pertahanan (Dirtekindhan) Laksma TNI Sri Yanto.

RNS
Reply

Use magic Report

Post time 11-6-2021 08:37 AM | Show all posts
i like

Frigate FREMM, Kapal Perang Canggih Andalan Italia











Reply

Use magic Report

Post time 11-6-2021 08:45 AM | Show all posts
Fincantieri, contratto con l’Indonesia per la vendita di 6 FREMM e 2 MAESTRALE ammodernate


3 FREMM di Bangun di Itali dan 3 di PT.PAL.

3 FREMM lainnya akan dilakukan. dibangun oleh galangan kapal PT lokal.-PAL (Pulau Jawa)







Fincantieri dan Kementerian Pertahanan Indonesia telah menandatangani kontrak untuk penyediaan 6 fregat kelas FREMM, modernisasi dan penjualan 2 fregat kelas MAESTRALE, dan dukungan logistik terkait.

Perusahaan belum memberikan angka, tetapi secara keseluruhan itu bisa menjadi kontrak senilai sekitar 5 miliar euro. Pesanan ini merupakan keberhasilan besar lainnya bagi Fincantieri, setelah yang ada di Amerika Serikat untuk jenis unit yang sama, dan sangat penting dalam hal memperkuat kerjasama antara Italia dan Indonesia di kawasan strategis di planet ini seperti Asia-Pasifik.

Secara keseluruhan, antara pesanan dan opsi, 20 FREMM ditujukan untuk pelanggan internasional - 10 AS, 2 + 2 Mesir, 6 Indonesia - yang 10 harus ditambahkan untuk Angkatan Laut. Perusahaan Italia lainnya juga akan terlibat dalam kontrak, dimulai dengan Leonardo, untuk sistem tempur, tanpa melupakan MBDA, untuk komponen rudal, dan Elektronik, untuk komponen EW.

Fincantieri akan berperan sebagai kontraktor utama untuk keseluruhan program. Sejauh yang diketahui RID, 3 FREMM pertama akan diproduksi di Italia, serta di Italia modernisasi 2 MAESTRALE, yang akan diperoleh Fincantieri dari Angkatan Laut setelah dinonaktifkan, akan dilakukan, sedangkan 3 FREMM lainnya akan dilakukan. dibangun oleh galangan kapal PT lokal.-PAL (Pulau Jawa). Rincian lebih lanjut dalam beberapa jam ke depan dan di RID 21/7.

Fincantieri akan berperan sebagai kontraktor utama untuk keseluruhan program. Sejauh yang diketahui RID, 3 FREMM pertama akan diproduksi di Italia, serta di Italia modernisasi 2 MAESTRALE, yang akan diperoleh Fincantieri dari Angkatan Laut setelah dinonaktifkan, akan dilakukan, sedangkan 3 FREMM lainnya akan dilakukan. dibangun oleh galangan kapal PT lokal.-PAL (Pulau Jawa).

Rincian lebih lanjut dalam beberapa jam ke depan dan di RID 21/7. Fincantieri akan berperan sebagai kontraktor utama untuk keseluruhan program. Sejauh yang diketahui RID, 3 FREMM pertama akan diproduksi di Italia, serta di Italia modernisasi 2 MAESTRALE, yang akan diperoleh Fincantieri dari Angkatan Laut setelah dinonaktifkan, akan dilakukan, sedangkan 3 FREMM lainnya akan dilakukan. dibangun oleh galangan kapal PT lokal.-PAL (Pulau Jawa). Rincian lebih lanjut dalam beberapa jam ke depan dan di RID 21/7.


https://www.rid.it/shownews/4226

Fincantieri e il Ministero della Difesa dell’Indonesia hanno firmato un contratto per la fornitura di 6 fregate classe FREMM, l’ammodernamento e la vendita di 2 fregate classe MAESTRALE, e il relativo supporto logistico. La società non ha fornito numeri, ma nel complesso potrebbe trattarsi di una commessa da circa 5 miliardi di euro. Questo ordine rappresenta un altro grande successo per Fincantieri, dopo quello negli Stati Uniti per la stessa tipologia di unità, ed assume una grande rilevanza nell’ottica di rafforzamento della collaborazione tra Italia e Indonesia in un’area strategica del pianeta come lo scenario Asia-Pacifico. Nel complesso tra ordini e opzioni sono 20 le FREMM destinate a clienti internazionali – 10 USA, 2 + 2 Egitto, 6 Indonesia – a cui bisogna aggiungere le 10 per la Marina Militare. Nella commessa saranno inoltre coinvolte altre aziende italiane, a cominciare da Leonardo, per il sistema di combattimento, senza dimenticare MBDA, per la componente missilistica, ed Elettronica, per la componente EW. Fincantieri ricoprirà il ruolo di prime contractor per l’intero programma. A quanto risulta a RID, le prime 3 FREMM verranno prodotte in Italia, così come in Italia verrà effettuato l’ammodernamento delle 2 MAESTRALE, che Fincantieri acquisirà dalla Marina Militare una volta dismesse, mentre le altre 3 FREMM verranno realizzate dal cantiere locale di PT-PAL (isola di Giava). Ulteriori dettagli nelle prossime ore e su RID 7/21.


Reply

Use magic Report

Post time 11-6-2021 08:55 AM | Show all posts
Some FREMM Frigates will be Built in Indonesia







Fincantieri and the Indonesian Ministry of Defense have signed a contract for the supply of 6 FREMM class frigates, the modernization and sale of 2 MAESTRALE class frigates, and related logistical support.


3 FREMMs by PT PAL

Overall, between orders and options, 20 FREMMs destined for international customers - 10 USA, 2 + 2 Egypt, 6 Indonesia - to which 10 must be added for the Navy. Other Italian companies will also be involved in the order, starting with Leonardo for the combat system, without forgetting MBDA for the missile component, and Elettronica for the EW component.

Fincantieri will play the role of prime contractor for the entire program. As far as RID is aware, the first 3 FREMMs will be produced in Italy, as well as in Italy the modernization of the 2 MAESTRALE, which Fincantieri will acquire from the Navy once decommissioned, will be carried out, while the other 3 FREMMs will be built by the local PT. PAL shipyard.  


https://defense-studies.blogspot ... ll-be-built-in.html
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 11-6-2021 08:59 AM | Show all posts
Indonesia has also signed a contract with Fincantieri for the supply of 6 FREMM-class frigates, and sale of 2 modernised Maestrale-class frigates.

The Indonesian Navy (TNI-AL) will join the French Navy or Marine Nationale (as Aquitaine class), the Italian Navy or Marina Military (as Bergamini class), Egyptian Navy (as Tahya Misri composite class), Moroccan Navy (Muhammad VI class) and the US Navy (Constellation class).
Reply

Use magic Report

Post time 13-6-2021 11:32 AM | Show all posts
New NC-212i light transport aircraft for the Indonesian Air Force undergoing testing at PTDI facility. Credit to PTDI.

Reply

Use magic Report

Post time 13-6-2021 11:42 AM | Show all posts
Edited by rifa at 13-6-2021 11:57 AM

Progress construction of Indonesian Navy 2 units Hospital Ships or Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) based from the Makassar LPD at PT PAL shipyard. Progress construction BRS-1 is at 95% while BRS-2 is at 40%. Credit to PT PAL.



Reply

Use magic Report

Post time 13-6-2021 11:52 AM | Show all posts
Kementerian Pertahanan RI Prabowo Subianto dan pejabat dari Kementerian Pertahanan mengadakan pertemuan brainstorming dengan pejabat tinggi dari Angkatan Darat, Angkatan Udara dan Angkatan Laut. Kredit ke Kemhan RI.



Rencana Kebutuhan Senjata Brainstorming ini dimaksudkan untuk menyesuaikan kebutuhan pengguna, dalam hal ini TNI, dengan cetak biru kebutuhan alutsista jangka panjang yang disiapkan oleh Kementerian Pertahanan.


https://www.kemhan.go.id/2021/06 ... -au-dan-tni-al.html

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT


Forum Hot Topic

 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

14-6-2024 03:40 PM GMT+8 , Processed in 3.140837 second(s), 46 queries .

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list