jf_pratama Publish time 10-2-2008 04:24 PM

http://www.kompas.co.id/data/kompascetak/photo/2008/02/10/2629388h.jpg

Band Zorro (dari kiri ke kanan): Greg(selo), Frando (biola 1), Ricky (biola alto), Yoko (biola 2), Gie(vokal), Rio (keyboard ), Wawan (bas), Ponco (gitar), Datuk (drum)

Pop Gesek Rasa Zorro
Minggu, 10 Februari 2008
Frans Sartono

Band Zorro lewat album Segalanya Cintamenyodorkan pilihan dengaran dalam musik pop dengan menonjolkan unsur gesek. Band berawak sembilan personel ini dalam formasinya melibatkan tiga biola, satu selo, dan selebihnya adalah seksi rhythm layaknya band dengan bas, gitar, drum dan keyboard serta vokal.

Formasi bandsemacam ini bisa dibilang baru dalam percaturan musik pop belakangan ini. Akan tetapi, unsur gesek bukanlah hal baru dalam musik pop Indonesia.

Sejumlah band seperti Padi dan Samsons melibatkan unsur gesek dalam aransemen musik mereka.

Pada era 1970-an,bunyi-bunyian string juga telah digunakan. Untuk menggarap aransemen gesek, band-band tersebut bekerja sama dengan musisi dari luar grup.The Mercy抯 dalam lagu Ayah, misalnya, melibatkan musisi dari Orkes Studio Jakarta. Yang menjadikan Zorro berbeda adalah bahwa mereka memainkan sendiri unsur gesek dalam band. Mereka menjadikan seksi gesek itu sebagai pesona dan karakter utama band.

擪ami ingin membuat band yang beda. Kami menonjolkan string di rekaman dan panggung,

jf_pratama Publish time 22-2-2008 04:35 PM

BUTTERFLY: Siap Terbang, Siap Bersaing, Siap Jualan
http://www.rileks.com/images/content/12036623220.jpg

BERMAIN RAPI, punya lagu yang jualan dan orisinal, akhirnya benar-benar membuat BUTTERFLY terbang. Mereka jadi kampiunA Mild Live Wanted 2008 untuk regional Jateng dan DIY. Tim juri yang menentukan pemenang untuk region 2 itu adalah Krisna J. Sadrach (Musisi/Produser Musik), Teguh Adrianto (Sport & Entertainment Editor Kawanku), Djoko Moernantyo (tembang.com/rileks.com), Anton Wahyudi (MD Radio Prambors), dan Yanto Sutardji (Trinity Production).

Terpilihnya Butterfly sebagai juara sepertinya tidak melalui proses perdebatan alot di antara dewan juri. Seperti dijelaskan oleh Krisna J. Sadrach, "Berdasarkan aksi panggung, originalitas dan komerilitas lagu, skill permainan, serta kekompakan para personil di atas panggung; dewan juri sepakat memutuskan Butterfly sebagai juara A Mild Live Wanted 2008 regional Jawa Tengah.

Butterfly yang beranggotakan lima orang - Adist Pratama (vokal), Ronald Rudolf (gitar), Aseptyo (bas), Gilang Nugroho (keyboard) dan Gyananda (drum)- mengaku sangat gembira dapat mewakili regional Jawa Tengah di babak final A Mild Live Wanted 2008. Band beraliran beraliran pop alternatif ini telah menyuguhkan penampilan terbaik mereka dengan membawakan dua buah lagu, yaitu 'Tetap Bertahan' ciptaan Adist sang vokalis dan 'Jatuh Cinta' ciptaan Nidji.

Adist, vokalis yang sebelumnya pernah ngeband , mengatakan, "Kami sangat tidak menyangka dapat menjadi pemenang karena penampilan teman-teman
kami di Heyho dan Neemo tak kalah atraktif dan menariknya dari kami. Bisa menjadi tiga terbaik saja sudah merupakan kebanggaan bagi kami."Tapi kami percaya, bahwa apa pun keputusan yang diberikan oleh dewan juri, sudah melalui pertimbangan yang matang, mengingat mereka juga orang-orang yang memang sudah lama malang melintang di industri musik Indonesia," tutup Adist sambil merangkul Dika - vokalis Neemo - dan Dani - vokalis Heyho - saat jumpa pers sesaat setelah pengumuman pemenang dilaksanakan di atas panggung.

Perjuangan belum selesai. Lebih besar malah. Kalau BUTTERFLY bisa memanfaatkan ini, pasti akan berhasil. saingannya sih banyak banget, tapi tak harus takut dan minder bukan?

[ Last edited byjf_pratama at 22-2-2008 03:37 PM ]

jf_pratama Publish time 2-3-2008 04:23 PM

Andra and the BackBone drops elitist dream
Prodita Sabarini, The Jakarta Post, Jakarta

What do you expect from a modest guitarist from one of the nation's most popular bands? A modest album.

Indonesian audiences have known Andra Ramadhan for some time as the quiet guitarist from Dewa 19.

As one of the founders of the well-known pop-rock band (that has released 13 albums and has a fan base of hundreds of thousands) the soft-faced and dreamy-eyed guitarist is a stark contrast to Ahmad Dhani, the main force behind Dewa 19, who is infamous for having a pompous flare.

Andra remains truly modest, even when working on his own project, Andra and the BackBone.

He has dropped his idealistic dream of producing a Joe Satriani-like instrumental solo album, opting instead for a more mainstream pop-rock album.

"It is difficult to produce an album which is entirely instrumental but at the same time will be appreciated by everyone," he said.

"I decided to change course and write songs with lyrics where people can still sing along."

"I told my band members not to be overly idealistic and just make music that everyone can understand," the 35-year-old said.

He set up Andra and the BackBone by recruiting guitarist and long-time friend, Stevie Item, 28. Stevie has filled in as an additional guitarist on a number of Dewa 19's gigs since 2000. Former music journalist Dedy Lisan, 31, was recruited as vocalist after auditioning for the spot.

"Dedi has a character to his voice that I was looking for to sing my songs. His voice has a raspy rock edge but he can still pull off singing a nice slow ballad," Andra said.

They released their self-titled debut album in January 2007. The singles slowly hit the charts and songs like Sempurna (Perfect), Musnah (Vanish) and Lagi ... Dan Lagi (Again ... and Again) are still getting airplay on the radio and are still on the local charts.

Like many Dewa members, Andra wanted to produce his own signature style. Dhani did it in 1998 with the Ahmad band. He is currently also the lead singer for another band, The Rock, while Dewa vocalist Once has released two solo albums of his own.

The guitar as an instrument is central to his new project. "That's the difference with Dewa 19. I focus more on guitar in Andra and the BackBone".

Andra defined the BackBone's music as "Pop that's enthralling and catchy".

Andra said that he, Stevie and Dedy had the same taste in music, and were inspired by the likes of the Foo Fighters, Led Zeppelin and the Beatles.

One can quickly recognize the Foo Fighters' influence in the BackBone's faster tunes such as Terdalam (Deepest) and Musnah. Satriani's style can be heard in the one and only instrumental song Surrender.

A different style of music is apparent in the romantic ballad Sempurna, which echoes Norway indie band Kings of Convenience's intro of Homesick.

"Stevie composed the music for that one while I wrote the lyrics," Andra said.

Andra and the BackBone's album was Andra's first experience writing lyrics and he admitted that he went with the easiest theme -- love. All of the lyrics on the album are either about adoration or heartbreak.

For sceptics the lyrics may be overly cheesy. For romantics it would be the perfect soundtrack for everyday life.

"I'm still an amateur in writing lyrics. For now I will try to write something that I know about," he said.

"I don't know much about politics so I won't be pretentious and try to write about it."

He said he drew inspiration from personal experiences, films or friends' stories. The song Sempurna, he said, was inspired by his wife and children.

The band has been successful in avoiding elitist idealism to cater to a wider audience. On Feb. 25, the band received a gold record from their label EMI Indonesia for selling more than 75,000 copies.

Currently, the band is preparing to release a second album titled Season 2 next month.

Andra said the next album will still be in the pop-rock genre. "We'll have at least one instrumental song."

"That's the best way to hang onto a little of my idealism," he said.

[ Last edited byjf_pratama at 2-3-2008 03:25 PM ]

ahmad_dhani91 Publish time 2-3-2008 06:56 PM

Reply #383 jf_pratama's post

:loveliness: :loveliness: :loveliness: :loveliness: :loveliness: :loveliness: :loveliness: :loveliness: :loveliness: :loveliness:

best gilerrrr x sabar tunggu:) :) :) :) :$

jf_pratama Publish time 8-3-2008 08:20 PM

WINNIE K: Album Yang Rasa Indonesia

http://www.rileks.com/images/content/12046385580.jpg

MUNGKIN, peluang sukses itu ada di Indonesia. Mungkin juga, pilihan musikal yang sangat Indonesia, membuat pernyanyi bernama WINNIE K berani ambil resiko untuk membuat album di Indonesia. Kebetulan ada label yang bersedia menerima konsep pop-dance yang diusungnya. Jadilah, Winnie K seorang penyanyi sekaligus ngedance yang berkiprah di Indonesia. Eh, siapa dia?

Winnie K adalah seorang perempuan berumur 26 tahun asal Malaysia. Perempuan cantik berdarah mandarin ini, di Malaysia dikenal sebagai penyanyi mandarin. pasalnya, sudah 3 album berbahasa mandarin yang dirilis di negeri jiran tersebut. Di Indonesia, siapa yang kenal dia? "Iya, saya memang artis yang biasa-biasa saja dan mencoba untuk berkarir di Indonesia," aku Winnie merendah, ketika melaunching album solo pertamanya bertajuk 'KAU ADA DIMANA' di F Bar.

Pilihan di Indonesia, juga bukan tanpa pertimbangan matang. Wajar saja tergiur pasar Indonesia, karena selain pasarnya luas, banyak musisi dan penyanyi Indonesia yang mendulang sukses, menjadi inspirasi Winnie K. "Saya suka Peterpan, Ungu dan Krisdayanti," ujarnya pemilik wajah cantik yang di Malaysia jadi duta Cenosis, salah satu produk pelangsingan badan ini kalem.

Album perdana Winnie sendiri, digarap dengan "rasa Indonesia" yang kental. "Maaf kalau bahasa Indonesia saya masih kurang bagus, tapi saya belajar keras," ujarnya menanggapi single 'Kau Ada Dimana' yang terkesan masih sangat melayu. Oh ya, lagu itu sebelumnya dinyanyikan oleh Helena, finalis Indonesian Idol I.

Menggunakan lagu asal Indonesia juga salah satu strategi yang dipilihnya. "Bukan saya tidak suka lagu Malaysia, tapi beberapa lagu yang ditawarkan tidak cocok dengan karakter suara saya," imbuhnya, seraya menyebut nama Ajai dan Cat Farish, musisi Malaysia yang lagunya juga dipilihnya, "lagu mereka masuk dengan konsep yang saya bawa," tukas cewek berambut panjang ini.

Beberapa lagu lain yang dipilih adalah 'Kekasih Gelapmu' , kemudian 'Sampai Bila' lagu balada yang benar-benar membuat kuping 'meleleh' juga.

Sebagai sebuah pengantar, album yang 50% dikerjakan di Jakarta, 50 % di Kuala Lumpur ini, diharap bisa menjadi pembuka jalan sukses Winnie K di Indonesia. "Meski di Malaysia, pop-dance dan sedikit hip-hop perlu banyak waktu untuk bisa diterima dengan baik," tegasnya.

[ Last edited byjf_pratama at 8-3-2008 07:46 PM ]

jf_pratama Publish time 8-3-2008 08:52 PM

RAN: For Your Life
Rating: http://www.whatzup-online.com/images/rmusic/__odd1.gifhttp://www.whatzup-online.com/images/rmusic/__even1.gifhttp://www.whatzup-online.com/images/rmusic/__odd1.gifhttp://www.whatzup-online.com/images/rmusic/__even1.gifhttp://www.whatzup-online.com/images/rmusic/__odd1.gifhttp://www.whatzup-online.com/images/rmusic/__even1.gifhttp://www.whatzup-online.com/images/rmusic/__odd1.gifhttp://www.whatzup-online.com/images/rmusic/__even1.gifhttp://www.whatzup-online.com/images/rmusic/__odd1.gifhttp://www.whatzup-online.com/images/rmusic/even1.gif(OKE Banget)


http://www.whatzup-online.com/account/uploads/cover%20album%20RAN.jpg

Artist : RAN
Album: RAN for your life
Genre : Pop
Label : Universal

Lantunan Anindyo Baskoro (vokal) ditambah rentetan rap yang disuguhi Rayi Putra (vokal, rap) seperti mendengarkan Angga Maliq N D

sedondon Publish time 6-4-2008 02:28 AM

sP6BxvOEwKY&feature=related

sedondon Publish time 6-4-2008 02:29 AM

:shakehead3: :shakehead3: :shakehead3: :shakehead3: :shakehead3: :shakehead3:
Apa nak jadi indon nih:shakehead3:

malon Publish time 6-4-2008 07:12 PM

Reply #388 sedondon's post

bodoh ko, ngga nyambung....BODOH!!! :@ :@ :@ :@


*aku pun punya link sufiah yosof tapi aku tak jahil macam ko!

[ Last edited bymalon at 6-4-2008 07:14 PM ]

ahmad_dhani91 Publish time 6-4-2008 07:46 PM

Reply #388 sedondon's post

naper ngan indon??? lagu dorang best layan arrrr:loveliness: :loveliness: :loveliness:

jf_pratama Publish time 13-4-2008 01:33 PM

Remaja Bersuara Emas

http://www.kompas.com/data//photo/2008/04/13/2737495p.jpg



Album: Confession No 1
Artis: Afgan
Produksi: Wanna-B Music/PT Sony BMG Entertainment Indonesia

Jika Anda mencari, siapa kiranya penyanyi solo saat ini yang memiliki suara emas? Barang kali, Afgan (18)-lah orangnya. Penampilannya "culun", lugu,tetapi sungguh suaranya tak selugu itu. Ia matang dan bersuara merdu.

Tigabelas lagu dilantunkan dalam album pertamanya, Confession No 1, yang baru dirilis Januari 2008. Tiga di antaranya, Terima Kasih Cinta, Klise, dan Tanpa Batas Waktu, adalah yang terbaik.

Pada Terima Kasih Cinta, suara Afgan mengingatkan pada seorang penyanyi Indonesia lainnya yang juga terlahir memiliki suara emas: Marcell. Kentara benar,dari lekuk-lekuk suara emasnya, Afgan banyak dipengaruhi genre musik-musik R&B, soul, dan mungkin juga smooth-jazz.

Sejumlah musisi yang lebih dulu ternama seperti Deddy Dhukun, Dian Pramana Putra, dan Beby Romeo dikabarkan ikut mendukung di belakang produksi perdana penyanyi yang bernama lengkap Afgan Syah Reza ini.

Ditengah ingar-bingarnya panggung musik Indonesia yang didominasi grup-grup band, nyanyian solo Afgan ini tentunya memberi warna lain.(sha)

[ Last edited byjf_pratama at 13-4-2008 12:41 PM ]

jf_pratama Publish time 13-4-2008 01:43 PM

Penyanyi Solo Versus Grup Band
Minggu, 13 April 2008

Jimmy S Harianto

Pentas musik pop belakangan ini seolah dirajai grup band. Band baru datang dan pergi silih berganti. Sementara penyanyi-penyanyi solo seperti tersisih. Benarkah 攄aya jual

malon Publish time 14-4-2008 09:54 PM

Afgan.. hmm suaranya ok tapi namanya itu lho bikin ilfil...





                                          ----                        
                                          ----                        
                                        ----                        
    ----------------      --------    ----    --------    ----------
    --------------          ----    ------------    --------
----    ----    ----    ------------------    --------    ----
----    ----    --------    ------------    --------    ----
----    ----    --------------------------    ----    ----
----    ----    ----    --------------    --------    ----    ----

[ Last edited bymalon at 14-4-2008 10:02 PM ]

malon Publish time 15-4-2008 01:22 PM

test aja nih hehehe


                              ..                        
                              ..                        
                              ..                        
..........      ......    ..    ......    ......
..    ..    ..          ......      ......    ..
..    ..    ..    ............      ....      ..
..    ..    ....      ......      ....      ..
..    ..    ....      ......      ....      ..
..    ..    ..    ..........    ......    ..      ..



jf_pratama Publish time 15-4-2008 02:53 PM

ANUGERAH MUSIK INDONESIA 2008

DIGELAR LAGI, Ketua Yayasan Anugerah Musik Indonesia Tantowi Yahya (dua dari kanan) menerangkan tema perhelatan AMI Awards 2008 di Jakarta, Kamis (10/4) sore. Tahun ini AMI Awards memasuki tahun penyelenggaraan yang ke-11.

ANUGERAHMusik Indonesia (AMI) Awards akan kembali digelar. Tahun ini tema yang diusung adalah 憭Save Our Music拻.Malam puncaknya akan berlangsung di Jakarta pada 15 April 2008. Pemilihan 憭Save Our Music拻 sebagai tema dikarenakan penyelenggara acara penghargaan ini ingin berusaha agar masyarakat Indonesia mau peduli terhadap musik-musik negeri sendiri.

Masalah yang muncul dalam industri musik Tanah Air tidak bisa disepelekan lagi. Mulai makin menggilanya pembajakan hingga diakuinya musik bangsa oleh negara lain, merupakan pemicu yang tepat untuk mengusung tema tersebut.

擪ami memilih tema itu karena ada faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang utama adalah musik kita yang digerogoti oleh pembajakan. Karena data terakhir dari industri musik kita yang masih asli itu tinggal 7%. 93% produksi musik yang lain adalah bajakan. Sedangkan faktor eksternal,ya ketika lagu Rasa Sayange diklaim oleh negara lain beberapa waktu lalu.Saat itu kita merasa bagaikan puncak dari gunung es yang meledak,

jf_pratama Publish time 15-4-2008 03:06 PM

Grup Band Ternama Bertarung di AMI Awards

Panitia menyediakan 49 piala untuk para penyanyi terbaik.

Perhelatan Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards akan lebih meriah Setelah sempat absen pada tahun lalu, kali ini pesta paling bergengsi bagi insan musik Indonesia mengususng tema Save Our M. Malam puncak pemberian penghargaan bakal digelar pada 15 April mendatang di Istora Senayan Jakarta.

Tantowi Yahya, ketua umum Yayasan AMI (YAMI) mengatakan, penyelenggaraan AMI tahun ini bertujuan untuk menyelematkan musik Indonesia dari pembajakan dan klaim sepihak negara asing terhadap kekayaan intelektual musik Indonesia. ''Meskipun banyak kegalauan di dunia musik kita, tapi AMI Awards kali ini akan hadir sebagai penyemangat musik Indonesia untuk tidak berputus asa dan mendukung anak-anak bangsa untuk tetap berkreasi,'' kata Tanto-- sapaan akrab Tantowi Yahya -- saat pengumuman nominasi AMI ke-11 di Jakarta, Kamis (10/4).

Dalam perhelatan AMI Awards ke-11 ini pihak penyelenggara menyiapkan 49 piala yang dibagi menjadi 34 kategori. Dari 34 kategori tersebut, Tanto mengungkapkan, pihaknya akan memberikan sebuah penghargaan khusus bernama Legend Awards. Penghargaan ini nantinya diberikan kepada Amin Wijaya, ayah dari Indrawati 'Acin' Widjaja' yang menjadi pendiri Musica Studio's. ''Om Amin kita pilih, karena beliau adalah sokoguru industri rekaman musik Indonesia saat ini. Beliau adalah orang pertama yang mempunyai perusahaan rekaman di Indonesia dan hingga kini perusahaan itu setiap dekade selalu menghasilkan nama-nama besar bagi industri musik Indonesia,'' kata Tanto menjelaskan.

Seno M Rahardjo, koordinator penjurian AMI Awards ke-11, menjelaskan materi yang dinilai pihak penyelenggara adalah karya-karya yang telah rilis dari 1 Juli 2006 hingga 31 November 2007. Dari rentang periodesasi itu, pihaknya berhasil mengumupulkan hampir tiga ribu karya yang berasal dari penilaian 250 anggota Swara. ''Sedangkan hasilnya akan diaudit oleh lembaga akuntan publik BDO. Kita semua tidak ada yang tahu hasilnya, termasuk juga Mas Tanto yang menjadi ketua AMI,'' paparnya.

Gita Gutawa diunggulkan

Dalam nominasi AMI ke-11, pendatang baru belia, Gita Gutawa berhasil masuk sebagai salah satu unggulan. Putri dari conductor kondang Erwin Gutawa ini diunggulkan dalam lima kategori bergengsi, yakni Artis Solo Wanita Terbaik, Album Pop Terbaik, Pendatang Baru Terbaik-terbaik, Album Terbaik-terbaik, dan Karya Produksi Terbaik-terbaik.

Selain kategori tadi, album perdana milik Gita Gutawa ini masih dinominasikan juga pada kategori baru, yakni Peramu Rekam Terbaik (Eko Sulistiyo) dan Produser Rekaman Terbaik yang diberikan kepada sang ayah Erwin Gutawa.

Sedangkan Agnes Monica yang sempat merajai perhelatan AMI Awards dalam dua penyelenggaraan terakhir, pada gelaran AMI kali ini namanya justru tidak muncul sama sekali. Agnes pada AMI ke-10 merupakan penyandang gelar Artis Solo Wanita Terbaik serta berhasil mengantarkan albumnya Whaddup A..? menyabet predikat Karya Produksi R&B Terbaik. Hal yang sama dialami pula oleh grup band SamSons.

Grup band yang berhasil menyabet sejumlah kategori bergengsi seperti Grup Band Terbaik, Album Terbaik Bidang Pop, Pendatang Baru Terbaik, dan Album Terbaik Kategori Umum di penyelenggaraan AMI sebelumnya pada tahun ini justru hanya mampu mendapatkan satu kategori saja, yakni Produser Musik/Penata Musik Terbaik (Irfan). SamSons sebenarnya pada Mei 2007 telah merilis album keduanya bertajuk Penantian Hidup.

Sebaliknya, para musisi dan grup band senior seperti Ari Lasso, Gigi, Peterpan, Ungu, Melly Goeslaw, hingga Iwan Fals berhasil menyelipkan nama mereka dalam bursa nominasi AMI ke-11 ini. Ari Lasso di AMI kali ini diunggulkan pada kategori Artis Solo Pria Terbaik lewat lagunya Cinta Terakhir.

Lalu kolaborasi bersama Bunga Citra Lestari untuk lagu Aku dan Dirimu berhasil pula membawa mantan vokalis grup band Dewa 19 ini nongkrong dalam persaingan kategori Duo/Kolaborasi/Grup Terbaik dan Karya Produksi Kolaborasi Terbaik. Peterpan dan Gigi saling bersaing pada kategori Duo/Kolaborasi/Grup Terbaik. Sedangkan pada kategori umum Karya Produksi Terbaik-terbaik, Gigi berhadapan dengan Ungu.

Selanjutnya Iwan Fals yang selama ini melekat sebagai penyanyi pop balada, berhasil menempatkan namanya pada kategori Karya Produksi Reggae Terbaik. Pada kategori ini, Iwan bersaing dengan Slank, Ras Muhammad, Souljah, dan Tipe X. Sementara itu Rossa berhasil pula menyalip di tengah hiruk-pikuk para seniornya dengan mengandalkan lagu terbarunya berjudul Ayat Ayat Cinta untuk bersaing di kategori Artis Solo Wanita Terbaik.


[ Last edited byjf_pratama at 15-4-2008 02:08 PM ]

jf_pratama Publish time 16-4-2008 07:16 AM

Pemenang AMI Award 2008

http://celebrity.okezone.com/images-data/content/2008/04/16/13/100906/2mCkewk7hJ.jpg

JAKARTA - AMI Award memberikan penghargaan kepada para penggiat musik di Istora Senayan Jakarta, Selasa (15/4/2008) malam. Berikut ini daftar para pemenang juara tahun ini.

Bidang Pop

1. Kategori artis solo wanita terbaik diberikan Rossa dengan lagu Ayat-Ayat Cinta

2. Artis solo pria terbaik Ari Lasso dengan lagu Cinta Terakhir

3. Duo/kolaborasi/grup terbaik Ungu dengan lagu Kekasih Gelapku

4. Lagu terbaik diberikan ke GIGI dengan lagu 11 Januari

5. Produser musik/penata musik terbaik GIGI dengan lagu 11 Januari

6. Album terbaik Ungu judul Surgamu

Bidang Rock

1. Artis solo pria/wanita rock terbaik Melanie Subono judul Gue Rock n Roll

2. Duo/kolaborasi/grup rock terbaik Andra and the Blackbone judul lagu Musnah

3. Album rock terbaik Nidji judul Top Up

Bidang Jazz

1. Jazz lokal terbaik grup Krakatau judul Bunga Tembaga

2. Jazz/instrumentalia terbaik grup Trisum judul Cublak Cublak Sueng

3. Album jazz terbaik grup Malik & D'Essential judul lagu Free Your Mind

Bidang Lagu Anak-Anak

1. Artis solo/duo/grup anak terbaik diberikan ke Erza Firerza judul lagu Onde-Onde

Bidang Alternatif

1. Varia produksi alternatif terbaik Mocca album The Best Thing albumnya Colour

Bidang Rap

1. Varia produksi rap terbaik Bondan & F2B judul Kroncong Protol

Bidang Reggae

1. Varia produksi reggae terbaik diberikan ke Slank judul Selalu Begitu

Bidang Kolaborasi

1. Varia produksi kolaborasi terbaik Ari Lasso dan Bunga judul Aku dan Dirimu

Bidang World Music

1. Chrisye judul Thala al Badru

Bidang Penunjang Produksi

1. Peramu rekam terbaik Gigi judul 11 Januari

Bidang Umum

1. Kategori pendatang terbaru terbaik Gita Gutawa judul Bukan Permainan

2. Album terbaik Gita Gutawa judul Gita Gutawa

3. Varia produksi tebaik Ungu dengan lagu Andai Kutahu

[ Last edited byjf_pratama at 16-4-2008 06:20 AM ]

ahmad_dhani91 Publish time 18-4-2008 03:20 PM

Reply #397 jf_pratama's post

:pompom: :pompom: :pompom:rossa :pompom: :pompom: :pompom: rossa

andra & the backbone:pompom: :pompom:andra & the backbone:pompom: :pompom: :pompom:

jf_pratama Publish time 20-4-2008 07:46 PM

Andra & The Backbone: Dari Ekspresi yang Tidak Tersampaikan

http://www.suarapembaruan.com/News/2008/04/20/Musik/20spmusi.gif
Sebagai band pendatang baru, Andra & The Backbone cukup jeli membaca keinginan pasar. Tak heran, lewat lagu berjudul Sempurna yang terdapat di album pertama mereka, nama band ini cepat meroket. Kini dari ekspresi yang tidak tersalurkan di Dewa 19, mereka kembali mengusung album baru.

Andra Ramadhan sebagai gitaris, Dedi Lisan pada vokal, dan Stevi Item yang menjadi gitaris band ini pun, tak mau menyia-nyiakan waktu. Pada saat kiprah perdana masih menjadi bahan perbincangan, band tersebut kembali mengeluarkan album baru, bertajuk Season 2.

Lagu berjudul Main Hati diusung sebagai single perdana album ini. Seakan ingin mengingatkan pendengarnya akan keberadaan album pertama mereka, lagu ini disajikan dengan konsep musik yang nyaris sama dengan track berjudul Musnah yang merupakan single perdana dari album pertama mereka.

Bahkan, Andra & The Backbone juga masih menggunakan Darius Sinathrya sebagai model dalam video klip lagu tersebut. Kesamaan "warna" pada album pertama, juga dapat dijumpai pada track berjudul Hitamku dan Tak Ada yang Bisa yang terdapat di album kedua ini.

"Memang ada benang merah yang menghubungkan antara album pertama dengan album kedua kami ini. Meski sejumlah lagu di album kedua ada yang terdengar sama seperti lagu-lagu dari album pertama, tetap ada sejumlah perbedaan," kata Andra yang juga dikenal sebagai gitaris band Dewa 19, di Jakarta, Rabu (9/4).

Perbedaan tersebut, jelas Andra, terutama terletak pada sound. Misalnya, meski lagu berjudul Muak dan lagu Kepayang dari album kedua diusung dengan corak rock yang terdengar keras, seperti halnya beberapa lagu pada album pertama, setiap lagu tetap memiliki sound dengan style sendiri-sendiri.

Pada album kedua ini, kepiawaian petikan gitar Andra dan Stevi juga dapat disimak dalam lagu instrumental yang berjudul 3 Keajaiban. Selain itu, sejumlah lagu balada yang merupakan ciri khas dari Andra & The Backbone juga masih menjadi "menu" utama yang mereka tawarkan.

Ikut Terlibat

Dominasi Andra pada album ini terlihat pada lirik dan musik yang hampir seluruhnya digarap sendiri. Hanya dua lagu yang liriknya ditulis oleh sang vokalis. Meski demikian, Dedi mengaku, dalam proses kreatif, seluruh personel Andra & The Backbone ikut terlibat.

"Penggarapan album ini dikerjakan sepenuhnya oleh kami bertiga. Album ini merupakan karya kami semua. Meski Andra menggarap semua musik, bukan berarti saya dan Stevi tidak melakukan apa pun. Saya ikut menulis dua lagu bersama Andra, sedangkan Stevi menggarap musik," kata Dedi.

Penggarapan album ini, jelas Dedi, dikerjakan dalam waktu yang relatif lebih singkat. Hanya selang setahun pasca diluncurkannya album pertama bertajuk nama mereka pada pertengahan Januari 2007.

"Cepatnya pengerjaan album ini, karena kami telah mengenal ritme kerja setiap personel, jadi menggarapnya juga lebih enak," jelas Dedi.

Isu soal hengkangnya Andra dari Dewa 19 untuk bersolo karier lewat band Andra & The Backbone, juga sempat disinggung pentolan Dewa 19, Ahmad Dhani. Keluarnya album Season 2, menurut Dhani, juga merupakan suatu bukti bahwa Andra & The Backbone merupakan kerja sampingan Andra dalam bersolo karier.

"Sampai sekarang Andra & The Backbone merupakan side job dari solo karier Andra. Saya lihat band ini digarap dengan serius, sehingga hasilnya juga bagus. Mereka memiliki banyak single dalam satu album. Saya senang dengan band seperti ini. Karena itu, sudah seharusnya mereka tidak berlama-lama mengeluarkan album baru," kata Dhani.

Sementara itu, menanggapi Dhani, Andra mengatakan, kariernya di band Andra & The Backbone, merupakan pekerjaan sampingan demi menyalurkan "hasratnya" yang tak dapat terpenuhi dalam band Dewa 19.

"Saya masih di band lama. Baik di Dewa 19 maupun di Andra & The Backbone, saya selalu serius dan berusaha bekerja dengan total. Andra & The Backbone merupakan ekspresi saya yang tak kesampaian di Dewa 19," tandasnya.

[ Last edited byjf_pratama at 20-4-2008 06:49 PM ]

jf_pratama Publish time 20-4-2008 07:57 PM

Slank Rocks!
Emmy Fitri - The Jakarta Post

http://www.thejakartapost.com/files/images/sp04-a-1_1.jpghttp://www.thejakartapost.com/files/images/sp04-h-1.jpghttp://www.thejakartapost.com/files/images/sp04-1.img_assist_custom.jpghttp://www.thejakartapost.com/files/images/sp04-e-1.jpg
U2 drummer Larry Muller once said true rock 'n' roll and politics were inseparable:

"No matter what's been going on there's always been rock 'n' roll around the world of politics and social movements, in and around it."

In Indonesia, this has never been more evident.

The new faces of the anti-corruption drive, which is every day gaining momentum, are the members of rock band Slank.

Drummer Bimo "Bimbim" Setiawan Almachzumi; guitarist Abdee Negara; guitarist Mohammad "Ridho" Ridwan Hafiedz; bassist Ivan "Ivanka" Kurnia Arifin and lead vocalist Akhadi "Kaka" Wira Satriaji are no accidental heroes.

This is one band that has never changed its tune.

It's not unlike when John Lennon belted out "Give Peace A Chance" in the early 1970s.

The movement against the Vietnam war grew from a small number of demonstrators to a mighty force, as young people were united in the belief that war is not a solution.

Bimbin said youngsters here could also be encouraged to take up the anti-corruption fight: "Fighting corruption is not only about making arrests but also about preventing it from happening. It's about changing perceptions. Corruption is bad. I believe we can do it through music and other cultural movements," Bimbim said.

"A slanker in Kalimantan, who happens to be a police officer, texted me, saying he would keep a close eye on the lawmakers there," he said, taking a drag on his cigarette.

The guys from Slank have gone against the grain from the very beginning of their careers, and grown to be heroes for their fans, or Slankers, who now number a staggering 10 million or so across the country.

"The challenge is how to make our music accessible to teenagers and old people, because we speak through our music. If a high school student listened to a Slank song, he might wonder whether his father was corrupt. It's not an idea he can share with his father. It's shameful to have a corrupt dad," Abdee said.

Last month, the rock group visited the Corruption Eradication Commission bearing a gift: a 13-track CD of anti-corruption songs.

Before hordes of journalists, the group sang "Gossip Jalanan" (Street Gossip), a satirical song about corrupt leaders. They grabbed media headlines and, related or not, the commission caught lawmaker Al Amin Nasution in the same week. Slank was showered with praise over the perceived tipoff but it didn't feel good.

"We're really sad (because of the arrest). We wish it was just gossip. This country is unbelievably rotten if the people's representatives too have betrayed the people's trust, filling their pockets with the people's money," said Bimbim.

His band mates agreed, almost in unison.

"We're proud of being Indonesian, you could call us true nationalists even. We always bring the red-and-white on stage. Slankers too are enthusiastic. These days, where else you can find a junior high school student proudly waving the national flag if not at our concerts," said Bimbim, 42, the eldest member of the group.

"It (Al Amin's case) should have not happened," Abdee said.

The lawmaker's arrest came as a surprise for the group. "God works in mysterious ways," Kaka, 34, said.

"If we think about it too deeply, it seems like the whole thing was orchestrated. But, no. I can only think that it's God's will. It's time to open our eyes and fight corruption at its roots," said Abdee, who turns 40 this year.

Founded in 1983, Slank history started when junior high schools boys Bimbim, Uti, Boy, Kiki, Abi, and Well Welly formed CSC (Cikini Stone Complex) and played the music of their idol, Mick Jagger. The band was short-lived and changed its name to Red Evil, with Bimbim and Kiki still playing.

With this band, Bimbim, Kiki, Erwan, Denny and Bongky not only played Rolling Stones numbers but began to compose their own songs.

Though playing cover music, the band had an incredible stage presence.

Their earliest fans called it, in Betawi lingo, slenge'an, which means reckless, ignorant and indifferent.

And so, Red Evil became Slank. With fame and money came drugs. This was cited as one of the reasons why the band changed formation a number of times before settling on the formation it has had for almost a decade now.

While many musicians try desperately to run with the in-crowd through the addition of piercings, tattoos and punk hairstyles, for example, "cool" comes naturally for the guys from Slank.

Genuinely humble and minus other celebrities' "busy being popular" attitude, the guys spared time for an interview on Wednesday at their oh-so-popular base-camp, Gang Potlot, in Kalibata area, South Jakarta.

Casual and composed, Bimbim seems to be the glue that holds his band mates together.

Though staying true to the Rolling Stones influence in their music, Slank has left behind it the stereotype of "party hard, die young" rockers.

Kicking their drug habits in 2000, the guys have taken on new roles and are leading the moral movement against corruption, which has seemingly become a trendy pastime for state officials and power holders.

Slank visited the Corruption Eradication Commission last year, expressing its concern over the state of a country where corruption is the favorite pastime of some state officials (and yet no one acts).

They did not give up, paying a second visit to the commission when it came under new leadership.

"After our visit to the KPK, thousands of bits of info on alleged corruption have been sent to us. There's also some information from a regional secretary outside Java telling us what his bosses do when they steal from the state coffers," Abdee said.

On Wednesday, KPK chief Antasari Azhar paid a visit to Slank's headquarters. He likened their relationship to that of a fish and water. With Slank's popularity and its huge number of fans, it's not certain who is the little fish and who is the big pond.

Wearing shocking orange shirts embroidered with Bidadari Penyelamat (Guardian Angels) on the back in white, youngsters packed Gang Potlot when the KPK entourage came. They were fierce-looking but totally friendly.

They are not fans of the rock band, they call themselves Slank's umat (from Arabic ummah which means followers) instead.

"Their emotional attachment to us is absolutely no burden, though it means responsibility. We're not politicians," Bimbim said.

"Slankers, whoever they are, have become our eyes, ears and hearts -- everywhere," Kaka jumped in.

"From Slankers, we have a greater knowledge of how many potholes are in one area, for example, than the public works minister," Bimbim said.

Good management has led to other things. Slank's management -- Pulau Biru -- knows how to keep these loyalists within their reach and Slank apparently plays it cool with them, for they have to lead the moral movement too for their umat.

"If a slanker gets drunk, another slanker will reprimand him. It's not the way it should be. We've been there and done that," Kaka said.

It certainly seems to be Slank's year with two album releases -- one's in Japanese, the other in English -- scheduled for May.

"At the end of this year, we'll be working with Garin Nugroho to make a semi-documentary," Kaka said.

"It's good to be able to dream, you know, but for us it's best to have one dream at a time. Make it real and dream another one," Bimbim said.

[ Last edited byjf_pratama at 20-4-2008 07:01 PM ]
Pages: 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 [20] 21
View full version: KUMPULAN BERITA MUSIK INDONESIA PALING ANYAR


ADVERTISEMENT