jf_pratama Publish time 25-5-2007 10:55 PM

http://www.suarapembaruan.com/News/2007/05/25/Hiburan/25kuaetn.gif

Kua Etnika Gandeng Trie Jelajahi Benua Kanguru
http://www.suarapembaruan.com/News/2007/05/25/Hiburan/iconseps.gif
Foto-foto:SP/Fuska Sani Evani
Kelompok musik etnik Kua Etnika pimpinan Djaduk Ferianto bersamavokalis Trie Utami tampil di Padepokan Bagong Kussudiardja, Yoyakarta,Senin (21/5) sebagai ajang uji coba sebelum berlenggang ke FestivalNusantara, di Brisbane Powerhouse, Australia, Agustus mendatang.

http://www.suarapembaruan.com/News/2007/initials/t.gifotalitasDjaduk Ferianto putra mendiang Bagong Kussudiardja pada musik dankelompoknya Kua Etnika kembali tergali lewat 10 lagu garapannyaberjudul Donau, Gandekan,Samukawise, Mission Imposible, Duo, Minggu Tidak Tenang, Kupu Tarung,          Siklus, Mademenan, dan Juzzla Juzzli.

Rupa-rupanya, pentasnya pada Senin (21/5) lalu merupakan ajang ujicobasebelum kelompok musik etnis plus vokalis Trie Utami melenggang keFestival Nusantara, di Brisbane Powerhouse, Australia, Agustusmendatang, bersama kesenian kontemporer Indonesia dari beragam daerahdengan konsep musik yang merepresentasikan semangat dan kekuatan lokalyang menembus batasan kultural serta genre musik.

Kehadiran Trie Utami sebagai anggota baru sekaligus penyanyi utama,memberikan kontriebusi kreatif dalam olah vokal dan lirik-lirik lagu.Seperti kata Djaduk, dalam Duo-nya bersama Trie, konsep-konsepkepatenan musik dia tinggalkan.

"Berkat kepiawaian Trie dalam melakukan improvisasi, alat perkusi'Hung' ini menjadi sangat hidup," kata Djaduk yang mengaku sebagaiorang pertama di Indonesia yang memiliki alat musik perkusi buatanmusisi Swiss tersebut.

Hung itu, kata Djaduk, sebuah alat musik perkusi yang sepintas lebihmirip dua sisi penggorengan yang dilas menjadi satu. Bunyinya mirip steel dram. Namun saat hung itu dibalik sedemikian rupa, bunyi yang keluar, seperti udupot alias kendang India.

Djaduk memang berhasrat mengubah pola-polanya, meski khazanah musikNusantara tak ditinggalkannya, namun pada aransemennya berjudul Mission Imposibleantara sisi Barat dan Timur disatukannya menjadi musik instrumenbernada dinamis. Meski mengambil unsur barat, barangkali telinga orangEropa akan sedikit tergelitik, lantaran Djaduk memasukkanpukulan-pukulan kempul dan bonang ala Bali.

Djaduk Ferianto bersama Kua Etnika dan Trie Utami, memang berhasratmenyuguhkan format garapan musik terbarunya, sebab sebelum bangsaAustralia menyaksikannya, dia ingin unjuk kebolehan di hadapanbangsanya.

http://www.suarapembaruan.com/News/2007/05/25/Hiburan/25kua3fu.gif
Yayasan Bagong

Pertunjukan yang berlangsung sekitar 90 menit ini digelar selain untukpersiapan pentas festival Nusantara di Australia bulan Agustusmendatang, juga dalam rangka peresmian berdirinya Yayasan BagongKussudiardja.

Yayasan yang beralamat di Kembaran RT 04/RW 21, Kelurahan Tamantirto,Kecamatan Kasihan, Bantul ini didirikan dengan semangat untuk menjadirumah budaya nirlaba untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas senipertunjukan yang mengangkat dan mengolah potensi budaya lokal, sertapemberdayaan masyarakat melalui aktivitas-aktivitas sosial berbasisseni pertunjukan.

Semenjak wafatnya seniman Bagong Kussudi- ardja, para pewaris senimantersebut, terdiri putra-puTrie dan para murid Bagong bersepakatmeneruskan cita-cita almarhum. Yaitu meneruskan kegiatan kreatifsebagai kelompok seni professional dengan bendera Padepokan Seni BagongKussudiardja, dan di dalamnya berhimpun Grup Musik Kua Etnika, OrkesSinten Remen dan Teater Gandrik.

Yayasan Bagong Kussudiardja, merupakan institusi sosial yang bergerakuntuk memberikan pelayanan dan mendorong masyarakat dan komunitas seniuntuk semakin aktif dan mencintai produk-produk kebudayaan, khususnyahasil-hasil penciptaan di bidang seni pertunjukan yang mengelaborasibudaya lokal dalam semangat lintas budaya.

Dengan demikian PSBK yang sebelumnya dikenal sebagai lembaga pendidikankesenian non-formal, akan memperluas ruang pengabdiannya. Di jalurprofesional tetap meneruskan semangat penciptaan dan memberikanpelayanan jasa kreatif. Di jalur sosial memfasilitasi dan mendorongseniman muda untuk tetap berkreasi.

Yayasan Bagong Kussudiardja yang diketuai aktor Butet Kartaredjasa dandikelola Jeannie Park (Direktur Eksekutif) dan Besar Widodo (DirekturProgram) ini, diniatkan menjadi rumah budaya nirlaba untukmengembangkan dan meningkatkan kualitas seni pertunjukan yangmengangkat dan mengolah kekuatan budaya lokal, serta pemberdayaanmasyarakat melalui aktivitas-aktivitas sosial berbasis senipertunjukan.

Butet mengungkapkan, semangat pengabdian yang mendasari YBK inimerupakan pemaknaan ulang atas cita-cita almarhum Bagong Kussudiardja.Sebagai koreografer dan maestro tari modern Indonesia, seniman Bagongberjasa memberikan kontribusi besar bagi perkembangan dunia senipertunjukan Indonesia. Pada masanya, dengan penuh keberanian Bagongmenafsir dan menggoyang kemapanan kesenian tradisi.

Sikap dan semangatnya itu diwujudkan ke dalam berbagai kreasikoreografinya, melalui karya-karya tari baru yang kemudian menjadititik tolak bagi perkembangan tari Indonesia pada saat itu. Bukan hanyadalam tradisi Jawa, dalam kerja kreatifnya, Bagong tidak semata-matamelihat tradisi hanya dalam ruang sosial keberadaannya yang sempit.

Kematangan pikiran dan keterbukaan wawasan menjadi modal utama dalammenghayati dan mengolah keanekaragaman budaya Nusantara sebagai sumberserta inspirasi penciptaan karya-karyanya. Bagong mewujudkan kiprahnyaitu dalam wadah Pusat Latihan Tari Bagong K (1955) dan Padepokan SeniBagong K (1978).

Yayasan Bagong Kussudiardja ini sangat terbuka terhadap segala macambentuk kerja sama dari berbagai macam pihak selama itu bertujuan untukmembantu dan mendorong terwujudnya cita-cita yayasan ini.

[ Last edited byjf_pratama at 25-5-2007 11:10 PM ]

stellar Publish time 25-5-2007 10:58 PM

Originally posted by nanas_tanjong at 17-4-2007 09:00 AM

pak..knp kaset/dvc/cd ori di indonesia lebih murah dr malaysia...wpun artis itu dtgnya dr malaysiadn harga kaset mereka dimalaysia waduh mahal banget...

Don't compare harga setelah kita change RM ke Rp. Satu kaset Rp18k - Rp22k tak murah juga untuk orang indo sendiri.

stellar Publish time 25-5-2007 11:12 PM

Originally posted by jf_pratama at 6-4-2007 06:00 PM
05/04/0721:05
Piyu JanjikanLagu Padi Lebih Bertenaga

Jakarta (ANTARA News) - Gitaris Kelompok ";Padi", Satriyo Yudi Wahonoalias Piyu, menjanjikan lagu-lagu pada album terbarunya akan ...

Sedikit info... sekarang Padi masih kerjakan rakaman album baru mereka. Rasanya tak mungkin rilis May. Mungkin 1-2 bulan lagi atau lebih.
Huhu.. tak sabar ni.

[ Last edited bystellar at 25-5-2007 11:26 PM ]

jf_pratama Publish time 25-5-2007 11:23 PM

                                        SAMSONS- Jadi Ikon Channel V
Jum'at, 25/05/2007

Kesuksesan Samsons membuat Channel V tertarik untukmerekrut band yang digawangi Bams (vokal), Erik (gitar), Irfan (gitar),Chandra (drum),dan Aldri (bas),untuk mengisi program utama pada salurantelevisi internasional yang tayang di 15 negara.

JAKARTA(SINDO) 朆and yang berhasil meraih MultiPlatinum Award pada Agustus 2006 dan AIM Award di Malaysia dipilihChannel V karena lagu-lagunya yang populer dan diterima pencinta musikdi AsiaTenggara.

拻Kami pikir,lagu-lagu Samsonstelah dan dapat diterima di Malaysia, Brunei, dan Filipina.Kebetulan,lagu-lagu mereka pun ada yang memakai bahasa Inggris,

jf_pratama Publish time 25-5-2007 11:43 PM

                                        DEWI DEWI- Kolaborasi Rock, Jazz, dan Pop                                                                        
                                                                                                                                                Jum'at, 25/05/2007

Meski usianya relatif baru,trio Dewi Dewi langsungmenyapa pencinta musk di tanah air dengan meluncurkan album perdananyabertajuk 拻Dewi Dewi Recycle plus拻.

JAKARTA(SINDO) 朅lbum mereka menyajikan daur ulangbeberapa lagu hit Dewa19, dengan mengolaborasikan tiga karakter vokalpersonel Dewi Dewi.Carolina dengan karakter jazzy,Purie yang memilikiwarna musik pop,dan Tata yang menonjolkan nuansa rock.

拻Namanyajuga Dewi Dewi, ya pasti berkaitan dengan Dewa19. Mereka menyanyikanlagu-lagu Dewa yang di-recycle lebih baik. Ibaratnya, album inibagaikan reinkarnasi,

jf_pratama Publish time 26-5-2007 02:05 PM

Sabtu, 26 Mei 2007,
Idealis, Piyu Memproduseri Grup Band Baru
             JAKARTA- Satrio Yudi Wahono alias Piyu mencoba profesi baru di industri musik.Tidak sekadar menjadi musisi. Dia mencoba memproduseri sebuah bandbernama Drive yang album perdananya dirilis di Planet Hollywood Cafe,kemarin.

Piyu mengatakan, menjadi produser bukan semata-matameraup keuntungan. Akan tetapi, ada misi idealis. Dia kemudianbekerjasama dengan sang istri, Florine Limasnax yang memilikiperusahaan rekaman bernama E-motion, dan memiliki misi serupa denganPiyu.

Salah satu misi dimaksud adalah memunculkan bakat-bakatbaru di dunia musik. Menurut Piyu, ada banyak band yang baik danberkualitas dan banyak di antaranya tidak tersalurkan. "Banyak yangtidak tertuang. Padahal, mereka mungkin bisa memberikan sesuatu yangbaru untuk musik Indonesia," kata gitaris grup band Padi itu.

Sebagailangkah awal, Piyu merangkul Drive band yang beranggotakan Anji(vokal), Budi (gitar), Dygo (bass), dan Adi (drum). "Aliran musiknyarock. Jujur saja saya sudah bosan dengan lagu balad yang mengangkattema-tema cinta," terus Piyu.

Meski terlibat dalam prosesproduksi, namun Piyu tidak ikut campur untuk urusan lagu Drive. MenurutAnji, Piyu adalah komposer yang punya ciri khas dan profesional."Sebatas kasih motivasi, pendapat, dan share saja," ucap Anji.

Selamaini, Piyu memang tidak ingin mengerjakan album milik orang lain.Kecuali untuk Padi dan sahabatnya, Ari Lasso. "Si Lasso itu, memangkarena saya senang bermain musik dengan dia," ujarnya.

AlbumDrive berjudul Esok Lebih Baik direkam selama Januari hingga Februari2007. Sebelumnya, ada sesi workshop untuk memantapkan konsep album danmusikalitas. (gen)

jf_pratama Publish time 26-5-2007 03:23 PM

Pemenang SCTV Music Award

Liputan6.com, Jakarta: Grup band Ungu yang dimotori sang vokalis Pasha memenangi berbagai kategori penghargaan dalam SCTV Music Awards 2007yang digelar di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (25/5) malam.Kelompok ini meraih penghargaan untuk kategori album religi terbaik danlagu religi terbaik sekaligus video klip terbaik untuk lagu Andai Kutahu. Kelompok musik ini berhasil mengalahkan nominator lain seperti Radja, Gigi, dan duet Opick-Melly Goeslaw.

Penghargaan untuk kategori grup band pendatang baru jatuh pada Letto yang sukses lewat album Truth, Cry and Lie. Saat ini Letto juga tengah bersiap meluncurkan album kedua yang akan dilempar ke pasaran Juli mendatang.

Sementaraitu, upaya pemain sineron Bunga Citra Lestari menjajal peruntungan didunia tarik suara tidak sia-sia. Dia berhasil meraih penghargaan albumpop solo terbaik untuk album Cinta Pertama. Titi Kamal juga berhasil meraih penghargaan album dangdut terbaik melalui Mendadak Dangdut.

Sedangkanpenyanyi legendaris almarhum Chrisye tadi malam meraih penghargaankhusus. Mendiang memperoleh penghargaan untuk kategori pengabdianseumur hidup di dunia musik atau Lifetime Achievement Awards.(ADO/Anastasya Putri dan Daeng Tanto)

jf_pratama Publish time 26-5-2007 06:15 PM

Ungu Meraih Empat Trofi SCTV Music Awards 2007 http://www.suarapembaruan.com/News/2007/05/26/Hiburan/26sctva1.gif
http://www.suarapembaruan.com/News/2007/05/26/Hiburan/iconseps.gif
Foto-foto:SP/Ignatius Liliek

Grup Band Ungu menerima penghargaan SCTV Music Awards 2007 di JCC,Jakarta, Jumat (25/6). Ungu berhasil memenangi 4 penghargaan 4 nominasidi antaranya album pop rock terbaik, album religi terbaik, video klipterbaik dan lagu terbaik.

http://www.suarapembaruan.com/News/2007/05/26/Hiburan/260507sc.gif
Grup band Ungu berjaya dalam ajang SCTV Music Awards (SMA) 2007 yangdigelar di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Jumat (25/5) malam.Ungu meraih empat penghargaan, sebagai Album Ngetop, Album Pop RockDuo/Grup Ngetop, Album Religi, dan video paling ngetop untuk lagu Andai Kutahu.

Ungu menyabet kemenangan di kategori album religi terbaik, lagu religiterbaik, album pop rock grup terbaik, dan video klip terbaik. KejayaanUngu dalam ajang SCTV Music Awards 2007 mengukuhkan kelompok musik inisebagai salah satu grup band terbaik di dalam negeri.

Album Surga-Muyang diproduseri Trinity/Prosound membawa Ungu menjadi penerimapenghargaan album religi terbaik, lagu paling top, dan video klipterbaik untuk judul lagu Andai Kutahu.

Sementara pada kategori album pop rock grup terbaik,Ungu kembali berjaya lewat album MelayangTercipta Untukmu.Album itu membawa Pasya dkk naik ke podium untuk menerima penghargaan album musik pop paling ngetop versi SCTV. dengan lagu andalan Ungu dalam ajang penghargaan itu mengalahkan berbagai kelompok musiklainnya di Indonesia seperti Samsons, Nidji, dan Ada Band. Bahkan untukalbum serta lagu religi, Ungu mengalahkan grup band kenamaan lainnyaseperti Radja, Gigi, serta duet Opick dan Melly Goeslaw.

Menanggapi kemenangan mereka, grup band Ungu memanjatkan rasasyukur.Awak band mengaku tidak melakukan persiapan khusus untuk acarapenganugerahan musik tersebut.

"Tapi tentu penghargaan tidak akan ada tanpa dukungan teman-teman semua," ujar mereka, seperti dikutip Antara.
Untuk kategori video klip paling top, Ungu memupuskan peluang Letto,Ada Band, dan Bunga Citra Lestari yang sebelumnya juga dinominasikanuntuk penghargaan ini.

Dewi Fortuna juga menghampiri grup band pendatang baru Letto, yangdiganjar dengan penghargaan Album Pendatang Baru Ngetop, lewat album Truth, Cry & Lie, yang melejitkan lagu Ruang Rindu.

Dalam ajang SCTV Music Awards 2007 ini, grup band pendatang baru Lettoyang menawarkan musik dengan genre pop berhasil meraih penghargaansebagai pendatang baru terbaik berkat lagu Ruang Rindu dalam album Truth, Cry, and Lie produksi Musica.
Letto menyabet penghargaan sebagai pendatang baru paling ngetop danmengalahkan pasangan duet Acha-Irwansyah, Bunga Citra Lestari, Nidji,dan Samsons.

"Kami tidak menyangka bisa menang, rasanya seperti menang lotre.Ternyata album pertama bisa langsung menyentuh pendengar, karena memangtujuan kami membuat album untuk menyentuh hati pendengar," kata vokalisLetto, Enoy.

Enoy berharap, album kedua Letto kelak juga akan diterima olehmasyarakat musik Indonesia. Dia berharap album kedua Letto sudah bisaberedar pada bulan Juli mendatang.
http://www.suarapembaruan.com/News/2007/05/26/Hiburan/26sctvaw.gif
http://images/common/bb_menupop.gifAjang penghargaan musik ini juga untuk pertama kalinya diterima olehbintang sinetron, Bunga Citra Lestari serta Titi Kamal. Lewat album Cinta Pertama yang mempopulerkan lagu bertajuk sama, penghargaan sebagai Album Pop Solo Ngetop berhasil diraih Bunga.

Album Cinta Pertama milik Bunga berhasil mengungguli album Ari Lasso yang berjudul Selalu Ada dan album Audy feat Nindy yang berjudul 23:03. Keberhasilan Bunga dalam ajang   ini cukup mengagetkan dirinya.

"Saya sampai gemetaran nih, enggak nyangka bakal dapat penghargaan ini.Ini merupakan penghargaan pertama buat saya, apalagi yang dipilih olehmasyarakat langsung. It's blessed, apalagi saya orang baru di musik," katanya sesaat setelah mendapatkan piala.

Sementara Titi Kamal berhasil unggul dari Inul Daratista dan meraihpenghargaan Album Dangdut Ngetop lewat album Original Soundtrack Mendadak Dangdut yang melejitkan lagu Jablay.

Tapi malam itu, Titi tidak hadir karena masih ada show. Album Mendadak Dangdut yang dibuat untuk mendukung film layar lebar, Mendadak Dangdutarahan sutradara Rudi Soedjarwo ini, berhasil terjual lebih dari100.000 keping. Titi Kamal, yang tidak hadir, berhasil mengalahkansaingannya yang sudah lebih dulu tenar di dunia dangdut yaitu InulDaratista yang membawakan lagu Mau Donk.

Acara yang dipandu oleh Indra Bekti, Nirina, dan Andhara Early inimenampilkan sejumlah penyanyi, seperti Melly Goeslaw bersama BukanBintang Biasa (BBB), Letto, Ungu, Sherina, Gita Gutawa, Kangen Band,Acha dan Irwansyah, serta Nidji.

Bertema back to school,acara ini digelar sebagai pemberian penghargaan versi pemirsa SCTV bagialbum musik dengan angka penjualan rata-rata di atas 100.000 kopi.Penghargaan diberikan berdasarkan pilihan pemirsa SCTV melalui SMS.Menurut Senior Manajer Humas SCTV, Budi Dharmawan, acara ini berhasilmengumpulkan sekitar 871.680 SMS dari masyarakat.

[ Last edited byjf_pratama at 26-5-2007 06:50 PM ]

jf_pratama Publish time 26-5-2007 10:24 PM

Menuju Industri

TEMPO Interaktif, Jakarta: Rian Ekky Pradipta, vokalis grup band Massive, lebih memilih konsentrasi bermusik ketimbang menjadi mahasiswa di Universitas Indonesia. Sinar terang dalam bermusik pun pelan-pelan diraih. Sabtu lalu, kelompok band itu menjadi pemenang kompetisi band 9 kota "A Mild Live Wanted Rising Stars 2007" yang digelar di Jakarta Convention Center.

Impiannya terwujud bersama keempat personel lain: Dwikky Aditra dan Nurul Damar (gitar), Rayyi Kurnia (bas), serta Wahyu Piaji (drum). Mereka membentuk band pada 2003 dan selalu mencari celah agar bisa memasuki dunia rekaman. Sebelum menang secara nasional, band ini terlebih dulu mengalahkan 366 grup dari wilayah regional Jabodetabek.

Massive adalah sekumpulan teman satu kompleks perumahan di Cileduk. "Kami lahir dari festival band," kata Rayyi. Begitu kepingin menembus popularitas dan industri, setiap minggu mereka mengikuti kompetisi band di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Mereka sudah meraih 62 trofi juara pertama dari berbagai festival serta penghargaan dari Menteri Pemuda dan Olahraga.

Band ini unggul berkat kedisiplinan latihan seminggu empat kali, mental, dan kesiapan materi lagu. Menurut Khrisna, anggota dewan juri, Massive memiliki penguasaan panggung baik, terutama vokalis yang menjadi frontman.

Massive tidak sendiri. Dalam ajang ini, ada band 99 asal Jayapura yang meraih gelar juara favorit setelah menyisihkan 163 band dari regional Indonesia bagian timur. Grup ini beranggotakan Oppy (vokal), Rio dan Ummal (gitar), Nathan (bas), Enzhou (keyboard), serta Uchil (drum).

Band itu meraih gelar ini dengan motivasi tinggi dan penuh perjuangan. Mereka harus menggadaikan ijazah sekolah menengah atas milik Enzhou dan manajernya untuk mendapatkan uang guna menyewa alat musik saat latihan. Hadiah regional senilai Rp 10 juta itu dibagi rata dan dibelikan satu gitar akustik.

Sebelum tampil Sabtu malam itu, mereka tampak biasa-biasa saja menghadapi kompetisi tersebut. "Serahkan sama Tuhan saja," kata Oppy, vokalis bersuara emas, ketika sesi pembekalan musik klinik dan workshop kepada finalis band, Jumat lalu, di resto dan kafe Backstage, Ancol.

Semua yang menjadi finalis di kompetisi yang baru pertama kali diadakan berkat kerja sama A Mild, Musica, dan Deteksi Productions ini punya pengharapan besar. Ini sebagai batu lompatan menuju industri musik Indonesia. Apalagi melihat melihat kesuksesan dan kepopuleran grup musik idola mereka, seperti Ungu, Nidji, Naff, dan Samsons, yang malam itu tampil.

Tidak mengherankan, saat penampilan 9 grup itu di Ancol, karakter dan materi lagu, vokal, serta musikalisasi terdengar ada kemiripan dengan sang idola. Gaya Yakup Ferdinan alias Negro, juara II band Beautiful Monday asal Medan, agak mirip dengan vokalis Nidji, Giring. Atau intro lagu karya juara III band Riviera, Hey!!! Kawan..., ada kemiripan dengan lagu karya Kerispatih.

"Pengaruh musisi atau band tenar jelas ada. Tapi suatu saat mereka akan menemukan ciri khas masing-masing," kata salah satu dewan juri, Noey, dari Java Jive dan produser Musica Studio.

Komentar sama diberikan Khrisna, juri dari Musica. "Ini sebuah seleksi dan pasar industri rekaman yang akan menentukan ke depannya," kata personel grup band Suckerhead ini. Mengutip Abdee dari Slank, "Kompetisi belum berakhir. Ini baru dimulai."

Konser "A Mild Live Wanted 2007" merupakan serangkaian pergelaran musik yang dilakukan sejak 17 Februari lalu di 45 kota, 37 kota di antaranya digelar konser babak final tingkat regional dipadukan dengan konser "A Mild Live Rising Stars" yang menampilkan band terkemuka.

Semua finalis akan mendapatkan kontrak satu album kompilasi, uang, dan pembuatan klip video. Juara I, misalnya, mendapatkan uang Rp 50 juta, kontrak album grup, mobil tur, pembuatan klip video, dan kontrak tur setahun.

[ Last edited byjf_pratama at 26-5-2007 10:33 PM ]

jf_pratama Publish time 26-5-2007 10:35 PM

AkustikGigi Perlu Kreativitas Tinggi
25-Mei-07

Jakarta (ANTARA News) - Di usianya yang ke-13, kelompok musik pop alternatifGigi kembali berkarya lewat album terbarunya yang berjudul "Peace, love `nRespect".
Tiga kata yangmenjadi judul dan bermakna perdamaian, kasih sayang dan saling menghormati itusendiri merupakan ikon Gigi, selalu mereka ucapkan di setiap pementasan mulai1995, demikian siaran pers Gigi Management, Jumat.

Berbeda dari sebelumnya, Armand Maulana (vocal), Dewa Budjana (gitar), ThomasRamdhan (bass), dan Gusti Hendy (drum) kali ini mengemas album terbaru Gigidengan format akustik (unplugged), yang sebenarnya merupakan ide lama, munculsejak lima tahun lalu tetapi sekarang baru bisa terlaksana.

"Ide membuat akustik album sebenarnya sudah muncul sejak lima tahun lalu.Kebetulan Gigikita juga banyak meminta kita membuat format seperti itu. Dan iniadalah album yang belum pernah dibuat oleh Gigi dalam 13 tahun berada di musikIndonesia? kata Armand. Gigikita adalah sebutan bagi penggemar Gigi.

Peace, Love `N Respect merupakan album ke-10 Gigi. "Tetapi, kalau darisegi rilis (produk), ini yang ke-17," kata Dewa Budjana.

Kalau sebelumnya Gigi membuat format akustik untuk satu lagu dalam satu album,kini mereka membuat untuk satu album full.

Di telinga awam, akustik identik dengan musik genjrang genjreng belaka. Padahalkemasan akustik menuntut detail dan kreativitas dalam membuat aransemen dansound, sehingga satu lagu dengan lagu yang lain tidak sama.

Penggarapan musik dan lagu untuk album tersebut sepenuhnya dilakukan di dalamstudio.

Drummer Hendy mengakui dirinya menghabiskan waktu 14 jam sampai mendapatkansound (bunyi) yang pas.

Sementara itu, Budjana praktis hanya menggunakan gitar "kopong" (nonelektrik) berdawai "string" dan "nylon".

Thomas mengatakan, dirinya harus menyesuaikan, agar "line bass"-nyaselaras gebukan dram Hendy, sedangkan Armand harus berupaya agar suaranyakeluar sebening mungkin, tanpa efek suara untuk vokal kecuali"reverb" dan "delay". (*)

jf_pratama Publish time 27-5-2007 08:16 PM

Peterpan Berjaya di "Kampung" Melayu
Frans Sartono

Kenapa Peterpan sekarang tidak begitu meletup? Apakah kerana gosip? Benarkah Peterpan sekarang bergoyah sedikit? Apakah Titan menjadi saingan Peterpan? Itu cecaran pertanyaan wartawan Malaysia dalam acara jumpa pers menjelang peluncuran album Peterpan Hari Yang Cerah di Kuala Lumpur, Jumat (25/5) malam.

Inilah sensasi Peterpan. Band yang lahir di Bandung ini sengaja meluncurkan album di dua negara dalam sehari. Sabtu (26/5) dini hari mereka meluncurkan album produksi Musica Studio抯 di Ruums Bar & Club, yang terletak sekitar 200 meter dari menara kembar Petronas, KLIA, Kuala Lumpur. Selang 12 jam kemudian, tepatnya pukul 22.00, mereka lagi-lagi meluncurkan album di Bandung.

Di Malaysia, Peterpan bagaikan "anak emas". Ariel sebagai vokalis, Reza (drum), Uki (gitar), dan Loekman (gitar) menjadi superstar malam itu. Peterpan tidak hanya meluncurkan album, tetapi juga diresmikan sebagai ikon Channel X produk terbaru Celcom Berhad, salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Malaysia. Produk ini memungkinkan pengguna telepon seluler Celcom untuk menikmati lagu-lagu, klip video, wallpaper, dan screensaver dari Peterpan.

Ada alasan untuk dua aksi Peterpan tersebut. Album Peterpan di Malaysia selama ini laku sekitar 200.000 kopi. Setidaknya, menurut Edwin Tan, General Manager Suria Records, pengedar album Peterpan di Malaysia. Jumlah itu merupakan yang tertinggi dalam penjualan album artis Indonesia di Malaysia. Menurut Tan, angka penjualan 100.000 saat ini termasuk sulit dicapai untuk artis Malaysia sekalipun.

Tak mengherankan dalam peluncuran, banyak penggemar Peterpan sudah hafal lirik lagu dari album terbaru Hari Yang Cerah, seperti Menghapus Jejakmu. Ketika Peterpan membawakan lagu lama Tak Bisakah, sekitar seratus penonton yang kebanyakan remaja itu serentak bernyanyi: Tak bisakah kau menungguku, hingga nanti tetap menunggu.

Konser kecil, peluncuran album, serta peresmian Peterpan sebagai ikon produk Malaysia itu menjadi indikator bahwa Ariel dan kawan-kawan memang diterima publik negeri tetangga itu. Konser Peterpan dua tahun lalu di Stadium Merdeka, Kuala Lumpur, dibanjiri sampai lebih dari 20.000 penggemar.

"Saya suka Peterpan karena syair lagunya puitis, sederhana tetapi bermakna," ujar Siti Khairiyah MD Jamil (24) yang datang dari Choa Chu Kang, Singapura, bersama kawan-kawannnya untuk menonton Peterpan.

"Orang di sini suka Peterpan kerana vokalisnya handsome," kata Hamisma Hassan, wartawan Utusan Karya, Kuala Lumpur.

Media

Peterpan mendapat liputan luas media Malaysia. Dalam daftar hadir, tercatat 57 wartawan yang mengikuti jumpa pers. Mereka cukup detail dan tajam menyorot Peterpan, termasuk gosip yang diajukan wartawan Harian Metro, Ellyana Ali. Dia menyebut nama-nama yang dikaitkan vokalis Peterpan, Ariel. "Bukan hanya Luna Maya saja. Walau itu tidak ada buktinya he-he..," kata Ariel yang dalam jumpa pers tampil bersama seluruh awak band plus produser Musica Studio抯 Indrawati Wijaya serta Dato

jf_pratama Publish time 27-5-2007 08:25 PM

Rock Orkestra Samsons
DAHONO FITRIANTO

Setelahmencatat sukses besar pada album perdana, grup band Samsons memulaiputaran kedua mereka di tengah kancah persaingan industri musik popIndonesia yang makin sesak. Album terbaru mereka, "Penantian Hidup",resmi dirilis secara nasional sejak hari Sabtu (26/5).

Bandyang muncul pertama kali tahun 2005 di bawah bendera Universal MusicIndonesia ini meraih angka penjualan yang spektakuler untuk sebuahalbum perdana. Menurut Direktur Pemasaran Universal Music IndonesiaDaniel Tumiwa, sejak diluncurkan hingga hari ini, album Naluri Lelakitelah terjual hingga 800.000 kopi. "Belum termasuk penjualan formatdigital yang mencapai lebih dari 2,5 juta kopi," ungkap Daniel.
Bandberanggotakan Bams (vokal), Irfan (gitar), Erik (gitar), Aldri (bas),dan Konde (drum) ini menggebrak dunia musik pop Indonesia ditengah-tengah dominasi band-band seperti Peterpan dan Radja yang sedangmencapai puncak popularitas waktu itu. Modal mereka adalah memberisentuhan berbeda dalam musik pop berbau rock yang mereka mainkan.

Sentuhan orkestra

Untukpertama kalinya, publik pencinta musik Indonesia diberi suguhan musikpop yang mengakomodasi unsur-unsur musik klasik dalam bentuk iringanorkestrasi alat gesek (string section). Sentuhan itu menghasilkancitasuara yang terkesan megah dan gagah.

Ditambahdengan suara vokal khas Bams dan keberanian bereksperimentasi memainkanrangkaian nada dan aransemen, Samsons menjadi sosok yang berkarakterdan beda dibanding band-band lain. "Awalnya kami berspekulasi denganmemanfaatkan unsur orkestra ini. Cita-cita kami ingin membuat musikyang compact," kata Irfan, gitaris sekaligus penulis hampir seluruhlagu-lagu Samsons, kepada Kompas.

Albumkedua mereka terlihat lebih serius digarap dibanding pendahulunya.Penata musik Erwin Gutawa dilibatkan menggarap lima lagu dalam albumini.

Iringanorkestra yang di album pertama baru melibatkan strings section darikelompok Saunine, kini mengakomodasi orkestrasi lengkap dari StudioOrchestra of Sydney dan Melbourne Brass Sessions. "Seluruh elemenorkestra tampil di album ini, mulai dari strings, brass, horn, perkusi,hingga paduan suara. Kami merekamnya secara live di Australia," paparIrfan yang menulis sendiri aransemen orkestra untuk beberapa lagu dialbum ini.

Lebih matang

Hasilnyaadalah bentuk musik yang lebih utuh dan matang. Simak nomor pembukaberjudul Seandainya yang iringan orkestranya terdengar dominan dantertata apik. Musik berirama rancak ini menjadi terdengar megah. "Kamisemua kagum dengan album Silverchair, Diorama, dan versi orkestraMetallica yang ditata Michael Kamen. Musik-musik mereka menginspirasikami," ungkap Irfan yang menjadi motor Samsons.

Darisegi lirik, 10 dari 11 lagu dalam album ini masih bicara tentang cinta.Hanya satu lagu berjudul Aku agak berbeda dengan mengangkat temapencarian makna hidup. "Ciri khas musik Samsons tetap dipertahankan,tetapi sebenarnya semua berubah. Samsons pada album kedua ini sudahbukan Samsons Kenangan Terindah," ujar Irfan menyebut judul lagu darialbum pertama yang paling populer.

Tantanganlain bagi Samsons adalah menjaga keutuhan band tersebut pada masa-masamendatang. Sudah banyak contoh band yang akhirnya pecah atau bubarsetelah meraih sukses dan merilis beberapa album. "Band yang sudahpecah, biasanya sudah selesai," tandas Daniel Tumiwa.

MenurutIrfan, satu-satunya cara untuk mencegah perpecahan itu adalah denganmenomorsatukan komunikasi antaranggota. "Sejak awal kami sudahberkomitmen menjadi satu keluarga. Komunikasi yang penting.Mudah-mudahan itu akan mempersatukan kami terus. Siapa sih yang tidakmau jadi seperti U2 atau The Rolling Stones?" ungkap Irfan.

[ Last edited byjf_pratama at 27-5-2007 08:34 PM ]

jf_pratama Publish time 29-5-2007 12:00 AM

Gita Gutawa Mendapatkan Platinum
Senen; 28 Mei 2007

PENYANYI belia Gita Gutawa (13), cepat mendapattempat di hati penikmat musik tanah air. Hanya dalam waktu tiga bulan,album pertamanya bertajuk self-titled yang dirilis pada 19 Februarilalu telah menembus penjualan 150 ribu kopi. Untuk prestasinya itu,putri komposer ternama Erwin Gutawa tersebut diganjar plakat Platinum.

Plakat pertama dalam karir bermusik Gita itu diserahkan langsungoleh Managing Director PT Sony BMG Indonesia Toto Widjojo dalam jumpapers di kompleks perkantoran Arkadia, Jakarta, kemarin.

Ekspresibahagia terlihat dari wajah imut Gita. Setelah prosesi pemotongantumpeng, dia tidak lupa mengungkapkan syukur serta terima kasih kepadapihak-pihak yang selama ini mendukungnya. 拻Pastinya aku senang banget.Ke depan, tentunya aku harus jadi lebih baik lagi, harus banyakbelajar, dan latihan,拻 ungkap siswi kelas dua SMP Al-Izhar, JakartaSelatan, itu.

Meski kesibukan semakin padat, Gita tidakmenomorduakan pendidikan. Bagaimana Gita membagi waktu antara sekolah,menyanyi, dan bermain bersama teman-teman? 拻Itu cuma masalah disiplin.Kalau lagi belajar, ya konsentrasi belajar. Kalau nyanyi, konsentrasinyanyi. Kalau ada waktu kosong, aku juga masih main sama teman-teman,拻jawabnya.

Acara kemarin juga digunakan sebagai momentumdimulainya pengerjaan klip video kedua Gita yang diambil dari laguberjudul Do Be Do. Totok Wijoyo, dalam kesempatan itu jugamengungkapkan rencana Gita untuk go international. 拻Rencananya nantidia akan tampil di Singapura. Pada Juni akan rilis di Malaysia,拻 jelasTotok.

jf_pratama Publish time 31-5-2007 10:34 PM

                                        JULIETTE Berharap Sesukses Queen                                                                                                                                                                                                                                                               
Kamis, 31/05/2007

Tak biasanya, kelompok musik cowok beraliran lightrock memilih sebutan Juliette menjadi nama grup bandnya. Hal itu tidaklepas dari mimpi para personelnya桝le (gitar), Joe (vokal),Andy(keyboard dan gitar), Jerry (bass), dan Raden (drum)

jf_pratama Publish time 2-6-2007 03:29 PM

Eksklusif Interview Maliq and D Essentials
wahyu, yuyun

Grup musik yang satu ini hadir dengan mengusung corak musik yang baru. Maliq & D'essential mencoba ikut menyumbangkan variasi baru dalam blantika musik Indonesia. Pada album keduanya 慔eaven' mereka mencoba menceritakan bagaimana nikmatnya sebuah surga dunia. Seperti apakah grup musik ini, berikut petikan wawancara IndonesiaSelebriti.com dengan Maliq & D'essential.

IS : Bisa ceritain bagaimana album ini?
ME : Jadi ini adalah album kedua dari Maliq & D'essential yang keluar diawal tahun 2007, konsep ini terjadi pada saat pembuatan albumnya kita ingin menghasilkan sesuatu. dimana seseorang dalam membuat suatu karya dibebaskan saja pikiran, jangan terpaku dengan yang sudah ada, jangan terpengaruh yang udah ada. Lakukan sekarang juga.

IS : Bagaimana secara konsep dan perbedaannya antara setiap album?
ME :Secara konsep karakter maliq masih dipertahankan, perbedaannya mungkin di album kedua lebih Groove, dan mungkin pada album kedua ini lebih merasa warna kita banget, karena kita mengerjakan distudio sendiri, jadi banyak waktu untuk mengerjakan lebih detail, sehingga kami lebih puas.

IS :Selama ini masyrakat awam bertanya, sebenarnya seperti apakah sih warna musik dari Maliq?
ME: Kita menyebutnya musik kita Souful banyak media yang bilang musik maliq itu yah maliq musik karena campuran dari funk, R&B, jazz, pop, susah juga yach alirannya apa? Tapi kita punya karakter sendiri dan banyak orang yang menanyakan itu, apa sih jenis musik ini? Ini namanya Maliq musik.

IS : Bagaimana ceritanya menyangkut rekaman yang telah dilakukan pada studio sendiri?
ME : Pada pertengahan tahun 2006 kita ingin punya studio, Heri yang akhirnya jadi penanggung jawab studio ini bilang, 憀o kalau mo buat kreasi yang aktif'. Akhirnya kita mulai buat sedikit-demi sedikit dengan target kalau sempat pada album kedua kita rekaman di studio sendiri., akhirnya memang kejadian seperti itu, baik dari label maupun manajemen juga sudah mengatakan 慉yo dong kita membuat album kedua'. Targetnya untuk membuat album kedua. Pada awalnya biasalah studio baru, banyak yang eror dibulan-bulan pertama, tapi setelah itu lancar dan hasilnya bisa didengar direkaman album kedua semua take disini, drum, seluruh instrument, fluid, sampai harpa sendiri, sampai vocal.

IS : Bagaimana tanggapan dan promosi yang dilakukan Maliq?
ME : Sejauh ini album ini bagus dilihat dari tanggapan masyarakat dilihat dari single pertama kita Heaven, itu sudah masuk chart dan sudah ada beberapa yang sudah masuk nomor satu. Promosi sendiri ada di radio-radio, tv dan majalah juga manggung sendiri. Promo masih pada tahap planning tapi sudah ada beberapa yang sudah jalan, seperti bulan lalu kita masuk Surabaya, Bandung, kalau diterusin juga di Bali

IS : Ada kepikiran tidak untuk solo karir?
ME : Disini memang kita dikasih kesempatan untuk mengembangkan secara individual. Jadi tempat ini dibuat untuk membuka kesempatan mempunyai media untuk berkreasi. Kita kemaren dapat produce satu artis Malaysia, kita bikin satu lagu dan itu juga featuring beberapa personil dari maliq juga. Tidak ada aturan baku sih, yang pasti setiap personil maliq punya karakteristik sendiri, mungkin dalam produce atau fashionis, atau alhamdulilah kita bisa semua dapat lakukan, walaupun dengan karakteristik masing-masing. Tidak ada aturan baku yah dan malah bisa dibilang kita juga tidak sama sekali tidak dibataskan, malah dianjurkan untuk ada proyek-proyek lain. Itu mungkin malah dapat mempererat kita juga, Jadi walaupun kita ada proyek lain tapi baliknya tetap ke Maliq. Sebagai wadah utamanya

IS : Bagaimana dengan uangnya, apakah ada setoran ke manajemen?
ME : Terserah yang dapat, mau dibagi-bagi apa ga? Tapi kalau ga yah paling disorakin aja "traktir dong, traktir dong".<br />

IS : Band yang sudah punya studio sendiri untuk punya satu penerus?
ME : Ada pikiran juga sih, kaya kita pingin megang atau ngerjain dari awal banget, contohnya kita ada lagu rapper didalam album ini kita rencananya ingin membangun mereka. Karena belum ada komunitas rapper, Kita pelan-pelan ingin untuk memiliki anak didik, atau generasi baru. Jadi ada beberapa potensi yang dimana mereka adalah orang-orang yang belum ke-ekspos, dan kita sudah ada bentuk dalam kerjasama maupun live atau featuring dalam albumnya itu tidak menutup kemungkinan kita untuk kita produce pasti kita Bantu.

IS : Bagaimana mengenai kecenderungan warna musik yang berbeda dengan pasar?
ME : Menurut kita impact dari kita sendiri, Maliq kaya gini, jadi orang-orang yang mendekatkan diri ke kita yang benar-benar sama, tapi kalau kita punya anak didik yang ngerock atau ngepop yang cocok, kenapa tidak? Jadi tidak harus selamanya berkutat dengan fam yang kaya gitu

IS : Apa alasan Maliq mengusung warna musik seperti ini?
ME : Nomor satu kita suka banget dengan jenis musik ini

[ Last edited byjf_pratama at 3-6-2007 03:09 AM ]

jf_pratama Publish time 3-6-2007 03:14 AM

Merindukanmu - "Reflections Of Harvey Malaiholo - Greatest Hits 1987 - 2007"
file:///C:/DOCUME%7E1/Windows/LOCALS%7E1/Temp/moz-screenshot.jpgfile:///C:/DOCUME%7E1/Windows/LOCALS%7E1/Temp/moz-screenshot-1.jpg
Di album ini menampilkan sederet tembang-tembang lawas yang pernah hits di masanya, sebut saja lagu Katakan Saja.   

Track List :

Merindukanmu
Aku Sadari (Duet With Dian Pramana Poetra)
Katakan Saja
Pengertian
Begitulah Cinta (Duet With Vina Panduwinata)
Seandainya Selalu Satu
Dara
Kusadari (Masih Ada)
Putri (with Bhaskara Band)
Wanita
Meniti Pelangi
Jera

jf_pratama Publish time 3-6-2007 03:46 AM

Musik Sampah? Tidak Ada Itu...

SEMUA karena KANGEN Band. Ketika band asal Lampung ini naik ke pentas musik nasional, seketika itu pula, seabrek band-band yang sudah ngetop duluan langsung terperangah. Banyak yang bilang, kenapa bikin musik capek-capek kalau akhirnya yang diterima masyarakat luar , malah jenis-jenis musik ala band 'ndeso' itu.

Lahirlah julukan "musik sampah" yang terang-terangan menuding lagu-lagu KANGEN Band. Benarkah ada musik yang disebut sampah? Bagaimana dengan mereka, entah penikmat, pemain, wartawan atau pengamat yang keukeuh dengan istilah musik sampah tadi?

Bagi Odheu, basis NAFF, tidak ada karya yang disebut sampah. "Tidak ada itu karya yang disebut sampah," tegasnya ketika ngobrol dengan TEMBANG.com beberapa waktu lalu. Dalam kacamata Odheu, yang ada itu musik yang enak didengar atau tidak. "yang dituding sampah itu juga merupakan karya seseorang yang patut dihargai prosesnya," tambah basis berambut gimbal ini tegas.

Onci, gitaris Ungu lebih "galak" lagi berkomentar. "Buat gue, yang berkomentar sebuah karya musik sebagai sampah, dia adalah sampah itu sendiri," kata mantan gitaris Funky Kopral ini. Hampir senada dengan Onci, Pasha (vokalis Ungu) juga melihat tidak ada karya yang disebut sampah. "Orang yang bilang seperti itu sama sekali tidak menghargai sebuah proses," tukasnya. Buat Pasha, satu karya yang lahir dari seseorang itu merupakan satu ekspresi berkesenian yang harus dihargai, jangan sekedar menuding karya itu sampah atau tidak," tambahnya.

"Tidak ada musik sampah!" tegas Indra, vokalis The Rain. "Saya bingung kalau ada yang bilang satu karya itu sebagai sampah, apakah mereka tidak tahu bagaimana proses dan sulitnya membuat satu karya kesenian, musik misalnya," repet vokalis plontos ini geleng-geleng kepala.

Memang, semua orang berhak menilai musik apapun dengan sebutan apapun. Tapi menghakimi mentah-mentah rasanya juga tidak adil. Memberi kesempatan yang sama bagi sebuah karya, rasanya lebih arif. Soal kemudian diterima atau tidak, dihujat atau tidak, dicaci atau tidak, rasanya itu lebih jadi sebuah dinamika saja. Seperti seorang pengamat katakan, kalau suka bakso jangan dipaksa makan sayur lodeh. kalau tidak suka KANGEN Band, ya dengerin NAIF yang lebih disuka. Kalau bete dengan GIGI ya dengerin Peterpan yang bisa ikut nyanyi. Sederhana saja kok...

jf_pratama Publish time 3-6-2007 03:55 AM

file:///C:/DOCUME%7E1/Windows/LOCALS%7E1/Temp/moz-screenshot-2.jpg

ROCKMANTIC, FIVE MINUTES Ngerock Tanpa Sarung   

         
DI RANAH musik pop, nama band asal Bandung FIVE MINUTES, memang tak sefenomenal Peterpan misalnya. Tapi soal konsistensi, meskibeberapa kali ditinggal hengkang personilnya, FM bolehlah diacungi jempol. satulagi, awal-awal karirnya, FM juga dikenal secara fashion karena suka pakesarung kalo manggung.


Kini band yang diisi Ricky FM , Richie Setiawan, Drie Warnanta , Aria Yudistira dan Rulhilma ,kembali merilis album yang diberi titel 'ROCKMANTIC". Meski tak terlalumenggebrak, album ini patut dicermati juga. Buat kamu yang ngikutin perjalananband ini, album ini bisa jadi akan terasa berbeda, lebih ngerock!

Sebenarnya ornamen rock terasa hanya pada tempo saja. Kalaubiasanya, band ini mengusunglagu-lagu yang medium malahcenderung ballada, kinimedium yang cenderung up-bet lebih dominan. Soal lagi ballada? Jangan kuatir,tetap ada kok...

Album terbaru FIVE MINUTES ini lebih menonjolkan nuansapop-rock. Masuknya beberapa personil baru tentu mempengaruhi nuansa musik FM.揇ominasi pop-rocknya sangat terasa dan itu akan membedakan album ini denganalbum-album kami sebelumnya yang lebih kental bernuansa pop,

jf_pratama Publish time 3-6-2007 04:09 PM

GIGI, Kembali Tanpa Manipulasi
DAHONO FITRIANTO

Bulan Mei rupanya menjadi "Bulan Launching Album Nasional". Setelah Peterpan dan Samsons meluncurkan album terbarunya hampir bersamaan dua pekan lalu, kini giliran band senior, GIGI, resmi merilis album ke-10 berjudul "Peace, Love ’N Respect".

Saat band-band lain gencar mengeksplorasi instrumen musik elektronik untuk menciptakan citasuara-citasuara baru, GIGI justru memberi kejutan dengan tampil minimalis dan kembali ke akar. Sembilan lagu baru dan satu lagu lama ditampilkan seluruhnya dalam format akustik.

Dewa Budjana memetik gitar akustik, Thomas Ramdhan membetot bas kayu akustik, Gusti Hendy menabuh drum lebih pelan, dan Armand Maulana mengisi celah-celah kekosongan suara dengan memainkan beberapa alat perkusi genggam sambil tetap melantunkan vokalnya yang menjadi salah satu ciri khas GIGI.

Beberapa pemusik tamu pun hanya "diizinkan" memainkan instrumen akustik. Indra Lesmana memainkan piano di dua lagu, Kembalilah Kasih dan Romansa yang Hilang. Adjie Rao memberi warna perkusi pada Kembalilah Kasih, Percayalah, dan Cinta Palsu. Sementara hiasan seksi musik gesek (strings) dipoleskan pada Nakal dan 11 Januari.

Sekadar sebagai catatan, lagu Kembalilah Kasih adalah lagu lawas karya Thomas yang dibawakan Anggun C Sasmi dalam album nasional terakhirnya, sebelum ia berangkat ke Perancis menjadi penyanyi dunia. Lagu yang dulu dibawakan dengan gaya slow rock penuh "ratapan" gitar elektrik tersebut kini dibawakan dalam bentuk lebih dewasa, bahkan ada nuansa beat yang dibangun suara perkusi Adjie Rao.

Dengan bermain akustik, suara GIGI memang terasa berbeda dari biasanya. Apabila pada album- album sebelumnya musik GIGI lebih didominasi oleh permainan gitar elektrik Budjana dan teriakan vokal lantang Armand, kini terdengar lebih lembut dan sederhana. Meski demikian, citasuara khas GIGI yang dikawal petikan gitar Budjana tetap masih ada.

Menyempal

Apa yang dilakukan GIGI dapat dikatakan menyempal dari kelaziman musik yang sedang populer saat ini, mengingat tren musik akustik sebenarnya sudah usai setelah mencapai puncaknya sekitar 10 tahun silam. Kita tentu masih ingat kesuksesan luar biasa konser dan album Klakustik pada 1996 dan maraknya tren unplugged setelah semua artis era itu "dipaksa" bermain akustik dalam acara MTV Unplugged.

"Sebenarnya sejak awal dulu kami sudah bermain akustik, tetapi paling cuma 1-2 lagu dalam satu album. Tetapi, kalau 1 album akustik semua, baru kali. Kami ingin mencoba sesuatu yang baru karena bosan dengan rutinitas," ungkap Thomas Ramdhan, pemain bas GIGI yang sempat meninggalkan band itu lalu kembali lagi.

"Kami ingin penyegaran dan mencari yang beda karena saya lihat sound gitar (band-band) tahun 2000-an kayaknya kok sama semua. Di album ini, saya mendapat kesempatan untuk bermain sedetail mungkin," timpal Dewa Budjana.

Tantangan pun bermunculan karena menggarap album akustik yang semula mereka pikir lebih gampang ternyata butu* berbagai penyesuaian. Salah satunya adalah menyesuaikan kerasnya suara drum dengan suara gitar dan bas akustik yang kalah menonjol. "Selama ini kami sudah terbiasa dengan manipulasi elektrik dan digital saat menggarap album-album sebelumnya. Sekarang ini kami harus bermain sebaik mungkin karena tak ada manipulasi sedikit pun," ujar Thomas.

Mencoba menentang arus utama pasar? "Untungnya, kami ini termasuk band yang tidak terlalu memusingkan soal pasar. Kami masih bisa menjual musik kami tanpa harus mengorbankan idealisme kami," tutur Armand.

Hal itu dibenarkan Manajer Pemasaran Senior Sony-BMG Indonesia Kunto Handoyo. "Penjualan GIGI tidak pernah meledak banget, tetapi tidak jelek juga. GIGI punya pasar tersendiri," ungkap Kunto.

Terbukti dalam jumpa pers peluncuran album Peace, Love ’N Respect di Jakarta hari Rabu (30/5), puluhan anggota GIGIKITA—klub penggemar GIGI—datang memenuhi ruangan dan sudah hafal lagu-lagu dalam album terbaru ini.

DISKOGRAFI GIGI

(Album Utama)

1. Angan (1994)
2. Dunia (1995)
3. 3/4 (1996)
4. 2x2 (1997)
5. Kilas Balik (1998)
6. Baik (1999)
7. Untuk Semua Umur (2001)
8. Salam Kedelapan (2003)
9. Next Chapter (2006)
10. Peace, Love 'N Respect (2007)

jf_pratama Publish time 4-6-2007 07:31 PM

THE RAIN- Spontanitas Serenade
Senin, 04/06/200

Grup band The Rain kembali meluncurkan album ketiganya, Serenade. Grup band asal Yogyakarta yang lebih dikenal dengan singel mellow kali ini menawarkan lagu-lagu up beat yang mereka sebut sebagai ’’pop menyenangkan”.

JAKARTA (SINDO) –Walaupun mencoba memberikan sesuatu yang baru,warna dan karakter band yang digawangi Indra (vokal, gitar), Aang (drum), Ipul (bas), dan Iwan (gitar), tak berbeda jauh dari album sebelumnya.

’’Album ini merupakan penegasan diri dan musik kami selama ini. Kami coba lebih spontan dan enggak terlalu banyak berpikir,” tutur sang vokalis The Rain Indra. Lagu-lagu pada album ini komposisinya cukup seimbang. Di antara 12 lagu yang disajikan, tujuh lagu bertempo medium ke atas.

Menurut Indra, hal itu sengaja dilakukan untuk keperluan manggung. ’’Soalnya, dari pengalaman kami manggung, terbukti para penonton dan penggemar lebih suka dengan lagu-lagu up beat. Bahkan, itu bisa menaikkan tensi penonton,”ujar Indra.

Sebenarnya,The Rain berhasil mengumpulkan 35 lagu dalam waktu dua bulan. Akhirnya, mereka memutuskan mengambil 12 lagu yang dirangkum dalam album baru itu. Untuk penggarapan album tersebut, The Rain ditemani Khrisna (basis Suckerhead),Yudhi (keyboardis Kua Etnika),serta Iwan Hasan(discus) yangjadi mastermind seluruh orkestrasi di album ini. Banyak lagu-lagu yang diangkat mengangkat tema tentang mimpi, rahasia, dan kenangan.

Coba saja dengar lagu andalannya yang berjudul Terlalu Indah, yang menceritakan seputar patah hati. Selain itu, ada sebuah lagu yang diaransemen ulang dari album sebelumnya,Persimpangan. Sementara itu, pada lagu Cinta Terpendam akan terdengar nuansa R ‘n B yang kental. Sang drummer Aang tidak ingin menutup diri dari semua kemungkinan pattern yang ada.

Selain itu, ada beberapa lagu yangmengangkatcintasemu,yakni Selama yang Kau Mau, Rahasia Hati, atau Ku Tunggu Jawabmu. Secara keseluruhan, album ini semakin menunjukkan jati diri The Rain. Memang, album anyar mereka kali ini lebih ceria dan segar meski syair cinta nan mellow masih terdapat di dalamnya. Maklum, Indra dan Iwan yang membuat lagu tersebut terinspirasi dari pengalaman pribadi.

’’Jadi, bisa di-share dan dirasakan oleh banyak orang,”jelas Indra. Sejak kemunculannya pada 2002,The Rain sudah mengeluarkan dua album. Debut pertama mereka Hujan Kali Ini (2002) dan Senandung Kala Hujan tidak terlalu mengecewakan. Sebab, penjualan kedua album itu nyaris mendekati angka 200 ribu kopi.

Pages: 1 2 3 4 5 6 [7] 8 9 10 11 12 13 14 15 16
View full version: KUMPULAN BERITA MUSIK INDONESIA PALING ANYAR


ADVERTISEMENT